Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran wajib yang terdapat di setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Keterampilan bahasa yang dipelajari meliputi membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Salah satu keterampilan berbahasa yang sulit penguasaannya yaitu keterampilan menulis karena menulis adalah kegiatan yang menuntut adanya latihan dan membutuhkan ketelitian serta kecerdasaan. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir kritis. Juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, dan juga menyusun urutan bagi pengalaman. (Tarigan, 2008: 22).
Sesuai dengan KD mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMA/MA kelas X semester gasal, pembelajaran menulis teks anekdot merupakan salah satu ragam keterampilan menulis yang harus dilaksanakan. Basiran (2013: 2) menyatakan bahwa teks anekdot merupakan teks berjenis narasi yang relatif pendek yang mengandung kelucuan, bisa berupa ketololan, kesalahpahaman, kesalahdengaran, ketidaktahuan, kesombongan, kecelakaan akibat ulah sendiri, dan lain-lain.
Pembelajaran menulis teks anekdot sebenarnya merupakan pembelajaran yang menyenangkan, karena anekdot itu sendiri dalam KBBI adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Cerita singkat yang menarik dan lucu lebih banyak diminati oleh para siswa.
Dalam pembelajaran menulis teks anekdot diperlukan sebuah media yang unik dan menarik. Media merupakan alat bantu dalam pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih menarik dan bermakna. Maka dari itu, untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis. alangkah baiknya jika guru menggunakan media dalam proses pembelajaran agar lebih efektif. Kenyataan menunjukkan, kemampuan menulis siswa belum memadai. Hal itu terlihat pada hasil pembelajaran kemampuan menulis dengan kompetensi inti menyusun teks anekdot pada kelas X.MIPA.3 SMA Negeri 11 Semarang tergolong masih rendah.
Salah satu strategi pembelajaran menulis teks anekdot yang dapat digunakan adalah penggunaan media gambar bermakna. Media gambar adalah media yang mengkombinasikan pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar. Media gambar adalah pengantar pesan antara pengirim dan penerima pesan yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai hasil dari pikiran dan perasaan, Alat peraga dalam hal ini gambar tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu pengajaran saja, tetapi memiliki fungsi-fungsi tertentu yang terkandung dalam gambar itu.
Media gambar memberikan pesan visual yang paling sederhana, praktis, mudah dibuat dan banyak diminati siswa. Pada strategi genius learning, guru berperan sebagai motivator dan fasilitator. Penggunaan media gambar bermakna adalah strategi pembelajaran yang pada intinya membangun dan mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif dan kondusif. Kondisi kondusif ini merupakan syarat mutlak demi tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Dalam proses pembelajaran guru memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa,.Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi menggunakan media gambar dan bervariasi yaitu metode tanya jawab dan diskusi secara optimal melibatkan semua siswa. Hal ini terlihat dari tidak ditemukannya siswa yang tidak aktif dan tidak memperhatikan pelajaran. Guru menggunakan beberapa media gambar anekdot yang bervariasi, sehingga siswa menjadi lebih jelas memahami materi pelajaran. Pada kegiatan akhir guru sudah memyimpulkan materi dan memberi penguatan, serta memberikan tes formatif kemudian dilanjutkan dengan pembahasan soal tes tersebut. Pada waktu guru menutup pembelajaran siswa diberi tugas rumah sebagai tindak lanjut pembelajaran. Pemberian tugas rumah dimaksudkan sebagai pemantapan pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis teks anekdot terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X.MIPA.3 SMA Negeri 11 Semarang.
Hal ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan media gambar. Oleh karena itu, disarankan kepada guru bahasa Indonesia untuk menggunakan media gambar pada pembahasan menulis teks anekdot dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Oleh:
Sri Wuryaningsih, S. Pd.
Guru SMAN 11 Semarang