Perkembangan dunia pendidikan era sekarang guru dituntut untuk terampil kreatif dan berimajinasi. Guru disamping bertugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan ,melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik juga sebagai fasilitator dalam mengembangkan kemampuan peserta didiknya. Anak tunagrahita mengalami hambatan fungsi kecerdasan intelektual dan adaptasi sosial, yang terjadi pada masa perkembangannya ,sehingga dalam pembelajaran matematika memerlukan sesuatu hal yang kongkrit.
Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan bilangan symbol-symbol penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika ini merupakan pelajaran penting yang harus disampaikan kepada anak. Tentunya tidak hanya anak normal saja, tetapi juga perlu bagi Anak Berkebutuhan Khusus seperti halnya anak tunagrahita ringan. Anak Tunagrahita Ringan memiliki kondisi fisik seperti anak normal pada umumnya. Namun bila dibandingkan dengan anak normal pada umumnya mereka memiliki keterbelakangan mental. Mereka memiliki keterbatasan berfikir, daya ingat rendah, sukar berfikir abstrak, daya fantasi rendah sehingga mereka mengalami kesulitan belajar termasuk dalam bidang studi matematika yang diakibatkaan karena daya ingatnya rendah dan sukar berfikir abstrak.
Senada dengan permasalahan di atas kami akan membuat sebuah terobosan baru pada mata pelajaran matematika materi bangun datar Bangun Datar kelas D2 anak tunagrahita ringan dengan menggunakan media yang kami beri nama ‘MENARA TANCAP”.Bagi anak tunagrahita kesanggupan untuk memahami konsep secara tepat dan memasangkan sebuah bentuk dengan sebuah kelompok benda adalah pemahaman yang minimal sederhana. Bagi anak tunagrahita ringan ,memahami dan menguasai pelajaran memahami bangun tidaklah mudah,terkait dengan itu Moh Amin (1995:39) mengatakan prestasi tertinggi anak tunagrahita dalam memahami konsep tidak lebih anak normal setingkat kelas III-IV SD.Hal ini sesuai dengan kurikulum 2013 tunagrahita ringan kelas Dasar II/C dengan Kompetensi Dasar mengenal bangun Datar menggunakan benda-benda yang ada disekitar rumah, sekolah, atau teman bermain.
Bangun datar pada hakekatnya merupakan bangun dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar yang dibatasi garis lurus dan lengkung matematika ilmu yang bersifat abstrak termasuk bangun datar. Kondisi yang ditemukan di lapangan persegi panjang dengan menyebutkan dengan nama”kotak”,lingkaran dengan nama ‘bulat”. Maka dari itu guru dituntut untuk menanamkan pemahaman bangun datar kepada peserta didik dengan jelas sehingga anak tidak sekedar menghafal nama bangun datar tetapi juga bentuknya.Kami selaku guru mengembangkan media “MENARA TANCAP”ternyata hasil rata-rata kelas meningkat dari 70 menjadi 80 .
Pengajaran mengenal bangun datar dalam” Menara Tancap”diwujudkan dalam permainan berupa batang berlubang untuk tancapkan aneka bendera bangun datar. Pengajaran “Menara Tancap” melalui stimulasi motorik kasar dan motorik halus,atau berjalan cepat dari posisi awal menuju tonggak menara tancap. Stimulasi motorik halus terutama saat anak harus menancapkan tangkai bendera ke lobang sempit dengan sempurna tanpa merusak lobang atau mematahkan tangkai bendera. Simulasi ini disamping menarik perhatian siswa juga meningkatkan kecerdasan visual-spasial berlangsung saat anak menyesuaikan warna bendera dan bentuk geometris lobang tancap tangkai.
Media ini disamping mudah didapat, menarik, mudah digunakan/pengoperasiannya tidak susah, tidak berbahaya bagi anak ,sehigga diharapkan nantinya kesulitan anak kesulitan anak dalam mengenal bangun datar dapat diminimalkan bahkan dapat dihilangkan. Pemilihan media ini diharapkan mempermudah guru dalam mengajar dan menjadi alternatf yang tepat dalam mengembangkan media pembelajaran untuk anak tunagrahita.
ASNA RUMIYATI, S.Pd
GURU SLB C YPSB GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN