Matematika pelajaran yang membutuhkan ketelitian, kecermatan, kesabaran dan mau berlatih terus-menerus.Ruang lingkupnya luas dan jawaban yang dihasilkan dari sebuah pernyataan atau pertanyaan hanya satu .Namun yang menggemari pelajaran matematika itu belum banyak.
Sebagian besar siswa kelas III SD Negeri Sokowaten berpendapat kalau pelajaran matematika itu sulit sekali dan menakutkan, karena siswa tersebut belum menguasai operasi hitung yang terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian .Kriteria ketuntasan minimal (kkm) mata pelajaran matematika 62 , jumlah siswanya 16. Ketika pembelajaran matematika tentang hubungan antar satuan panjang akan dimulai siswa sudah terlihat tegang, takut, kurang semangat dan berbicara sendiri,sehingga hasil belajarnya yang dicapai sebagaian besar siswa (75%) belum tuntas atau masih di bawah kkm dan hanya 25% siswa yang sudah tuntas (di atas kkm). Bagaimana caranya untuk meningkatkan hasil belajar siswa ?
Penulis sebagai guru kelas III berusaha unuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berhitung dan memberi semangat berlatih terus menerus. Berhitung merupakan modal utama pada pelajaran matematika, bila siswa sudah hafal berhitung pasti bisa menyelesaikan soal-soal matematika dengan mudah dan cepat .Melihat kebiasaan siswa pada waktu istirahat bermain melompat sambil berhitung , penulis terinspirasi untuk menerapkan lompatan dalam berhitung. Langkah – langkah yang dilakukan untuk meningkatkan belajar siswa 1.menciptakan suasana belajar mengajar yang aman dan menyenangkan, 2 menghargai hasil belajar siswa, dan 3 mengajari siswa cara berhitung yang mudah dan menyenangkan dengan melompat.
Melompat berasal dari kata lompat yang artinya mengangkat kedua kaki ke depan dari bawah ke atas kembali lagi ke bawah. Gerakan melompat terjadi bisa disengaja maupun tidak disengaja, melompat yang tidak sengaja itu terjadi untuk mengungkapkan rasa gembira atas keberhasilan diri sendiri maupun orang lain, melompat yang disengaja dilakukan dengan hitungan yang teratur dan terbatas.
Suasana kegiatan belajar mengajar yang aman dan menyenangkan membuat siswa merasa nyaman, kenyamanan membuat hati siswa gembira memotivasi untuk mencintai pelajaran matematika akan mempermudah siswa menerima materi pembelajaran yang disampaikan.Hasil belajar siswa harus dihargai,karena penghagaan yang diterimanya mendorong siswa mencapai keberhasilan yang maksimal. Pola berpikir siswa kelas III itu dalam masa peralihan dari verbal ke abstrak , menghitung dengan melompat lebih mudah dilakukan akan tersimpan di otak lebih lama karena siswa mengalami sendiri dan dengan mudah untuk dimunculkan kembali.
Kunci menghitung dengan melompat itu hanya melompat maju , mundur, ditambah atau dikurangi. Pada materi hubungan antar satuan panjang, penulis menggunakan media belajar lantai kelas yang berkeramik,setiap kotak keramik ditulis satuan panjang secara urut dari millimeter sampai kilometer (dari satuan panjang terkecil ke yang terbesar) dan diberi angka nol satu .
Bila dimulai dari satuan panjang yang terkecil ke yang besar setiap satu kali melompat maju angka nolnya yang ada kotak tersebut diambil dan kalau mulai melompat dari satuan panjang yang besar ke kecil melompat mundur caranya berjalan dulu dari satuan panjang terkecil ke kotak satuan panjang lebih besar yang ditentukan kemudian balik kanan baru mulai melompat setiap satu kali melompat angkal nolnya yang ada ditambah satu angka nolyang berasal dari kotak awal lompatan ( angka nol yang ada di kotak awal melompat dipindah ke kotak baru ). Contohnya 100 mm ada berapa cm ? Di kotak keramik mm diberi angka 100 kemudian melompat maju satu kali sudah sampai di kotak cm, angka 100 di kotak mm diambil angka nolnya satu menjadi 10 dipindah ke kotak cm jadi 100 mm sama dengan 10 cm.
Hasil belajar matematika pada materi hubungan antar satuan panjang di kelas III SD Negeri Sokowaten setelah menggunakan cara ini mengalami perubahan, jumlah siswa yang sudah tuntas meningkat 62,5% dari 25% menjadi 87,5% dan yang belum tuntas menurun menjadi 12,5%. Siswa yang belum tuntas ini karena mengalami kelambanan .Semoga bermanfaat bagi pembaca terkasih .
Titin,S.Pd.SD
Guru SD Negeri Sokowaten,Banyuurip Purworejo