JATENGPOS.CO.ID, – Konsep penigkatan mutu pendidikan merupakan titik pusat manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Konsep peningkatan mutu berbasis sekolah ini menekankan kemandirian dan kreatifitas sekolah. Adapun peningkatan mutu ini tidak hanya dilihat dari hasil yang dicapai oleh siswa saja, tetapi dimulai dari proses pembelajaranya.
Menurut Umaedi (1999 : 10 ), proses dan hasil pendidikan itu saling berhubungan. Kita tidak dapat menghasilkan mutu pendidikan jika tidak disertai dengan upaya peningkatan proses pembelajaran. Jadi, proses pembelajaran mendapat penekanan yang lebih besar daripada hasil pembelajaran.
Salah satu materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mengenal negara – negara di kawasan Asia Tenggara. Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar siswa mampu mengenal dan memahami negara dikawasan Asia Tenggara beserta letaknya, cara untuk memahami materi tersebut diperlukan ketrampilan untuk membaca peta, namun sebagian siswa mengalami kesulitan untuk menghafal letak negara yang tergambar pada peta.
Tersedianya media penting sekali untuk merangsang kegiatan belajar siswa. Kehadiran guru untuk mengarahkan kegitan belajar, buku teks sebagai sumber informasi, dan media – media lain sangat diperlukan untuk merangsang kegiatan belajar siswa. Agar siswa tertarik dan tidak merasa bosan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan tindakan yang mampu mencari jalan keluarnya. Salah satu solusinya adalah penggunaan media yang tepat, yaitu media yang mampu membuat seluruh siswa terlibat dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan dan aktif, serta mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami letak negara – negara di Kawasan Asia Tenggara.
Salah satu media yang akan digunakan dalam pemebelajaran IPS tentang negara – negara di kawasan Asia Tenggara adalah Peta. Yang dapat membantu siswa untuk mengetahui kenampakan alam kawasan Asia Tenggara, fakta dilapangan membuktikan bahwa sebagian siswa kurang begitu antusias saat membaca dan mempelajari peta. Oleh karena itu, penulis menggunakan media pembelajaran berupa Jigsaw Puzzle, yaitu jenis permaianan teka – teki menyusun potongan – potongan gambar.
Caranya sederhana sekali, siswa dihadapkan peta buta ( kawasan Asia Tengara ), kemudian mereka diberi potongan – potongan negara yang akan ditempatkan di dalam peta. Potongan negara – negara ini disesuaikan dengan mal yang telah disediakan sehingga membentuk sebuah peta Kawasan Asia Tenggara. Guru menggunting potongan negara – negara berikut nama – nama negaranya yang terdapat didalam peta Asia Tenggara sesuai dengan batas – batas ( letaknya ). Siswa diberi peta buta Asia Tenggara berikut potongan negara – negara secara berkelompok. Siswa disuruh memasangkan potongan negara – negara sesuai dengan mal yang telah disediakan.
Kegitan ini ditutup dengan kegiatan evaluasi. Pada kegiatan ini siswa kembali lagi diberikan peta buta secara individual, kemudian masing – masing siswa menuliskan nama – nama negara yang terdapat di dalam peta buta tersebut. Setelah hasil pekerjaan siswa dikumpulkan ternyata hasilnya siswa yang telah benar menuliskan nama – nama negara beserta batas wilayahnya sebanyak 85 %.
 Media ini ternyata membuat siswa lebih semangat, terjadi interaksi antar siswa, siswa lebih banyak melakukan kegiatan daripada guru, mampu bekerjasama dengan kelompoknya, waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien serta lebih teliti dalam memahami peta. Disamping belajar siswa juga sekaligus melakukan permainan yang menantang sekaligus mengasikkan.
Idha Lusmianingtyas,S.Pd
SMP N 3 Kalibawang, Wonosobo