Membangun Prestasi dengan Menguatkan Potensi Anak

Puspitaningrum, S.Pd Guru Penjas Orkes SMP I KALIWUNGU KUDUS
Puspitaningrum, S.Pd Guru Penjas Orkes SMP I KALIWUNGU KUDUS

Setiap hari kita selalu dihadapkan pada rutinitas harian kita untuk membantu mencerdaskan anak bangsa. Dalam dunia pendidikan kita akan diakui sebagai guru yang berhasil apabila kita dapat menghasilkan anak-anak yang berprestasi di bidang akademik. Tetapi kadang kita lupa bahwa dalam mencerdaskan anak tidak hanya di bidang akademik saja tapi juga di bidang bidang lain non akademik terutama anak-anak yang kurang dalam nilai akademiknya. Howard Gardner dalam bukunya berpendapat bahwa manusia itu memiliki delapan jenis kecerdasan yakni verbal linguistic, logical-mathematical, visual spatial, bodily-kinesthetic, musical-Rhytmic, interpersonal-social, intrapersonal-introspective dan turalist-physical. Dalam buku laporan pendidikan anak juga ada tiga aspek yang di nilai yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap sosialnya.

Baca juga:  Realia Dongkrak Nilai Bahasa Inggris

Anak-anak yang punya talent lebih dibidang non akademik kadang dipandang dengan sebelah mata. Karena mereka dianggap bodoh dan tidak mampu mengerjakan soal-soal mata pelajaran umum. Akan tetapi kita patut berbangga karena dari ketidakmampuan mereka, disatu sisi mereka punya potensi yang perlu kita gali dan kita munculkan untuk menjadi sebuah prestasi.

Dengan kesabaran dan motivasi motivasi yang positif kita arahkan mereka untuk menemukan jatidiri mereka dengan memunculkan keahlian mereka menjadi sebuah prestasi yang gemilang yang dapat membanggakan guru serta orang tuanya. Hal ini memang butuh kesabaran dan ketelatenan. Setiap hari kita tunjukkan kejutan-kejutan yang memperlihatkan adanya peningkatan prestasinya. Kita kuatkan potensi anak untuk menjadi sebuah prestasi. Dukungan orang tua serta bantuan dari guru sangat berpengaruh luar biasa pada mental anak.

Baca juga:  PQ4R Tingkatkan Kemampuan Membaca Teks Editorial

Mental anak akan terbangun dan terus tumbuh menjadi sebuah harapan untuk masa depannya nanti. Anak akan mulai terbiasa dengan kegiatan untuk meningkatkan prestasinya. Dengan sedikit “paksaan” akan menjadi sebuah kebutuhan akan memunculkan otomatisasi dalam diri anak. Rutinitas setiap hari untuk terus mengasah keahliannya akan berbuah menjadi prestasi yang luar biasa. Dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah akan menghasilkan anak yang berjiwa besar mau mengakui kelebihan lawan dan tidak tinggi hati bila sudah berprestasi.

iklan

Hasil terbaik akan tercapai yaitu prestasi yang gemilang. Penguatan potensi anak antara lain motivasi dari guru, motivasi dari teman sebaya serta motivasi dan dukungan orangtua. Serta semangat pantang menyerah sangat penting untuk masa depan anak itu sendiri. Hal ini sudah terbukti bahwa meskipun anak tersebut tidak mampu berprestasi dibidang akademik akan tetapi mampu menunjukkan bahwa dia mampu berprestasi dibidang non akademik. Bahkan sampai dapat membanggakan orangtua dan membawa nama baik sekolah bahkan Negara Indonesia. Dari yang biasa kemudian dibiasakan menjadi sebuah otomatisasi yang kemudian akan menjadi sebuah prestasi yang luar biasa.

Baca juga:  Role Playing, Tingkatkan Pemahaman Unggah-Ungguh Basa

Puspitaningrum, S.Pd
Guru Penjas Orkes SMP I KALIWUNGU KUDUS

iklan