Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki karakter. Karakter merupakan aspek yang sangat penting untuk menentukan kemajuan suatu bangsa dan negara. Namun demikian suatu karakter tidak dapat lepas dari kualitas sumber daya manusianya (SDM). Oleh karena itu, untuk membentuk karakter bangsa dan negara yang berkualitas perlu ditanamkan sejak usia dini agar kelak hingga dewasa anak memiliki kepribadian dan ahlak yang baik dan selalu memiliki pikiran positif dan maju untuk masa depan bangsa dan negara.
Setiap anak akan mengalami masa keemasan, anak mulai peka/sensitif menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada setiap anak berbeda-beda dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan anak secara individu. Pada masa ini anak mengalami kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan baik oleh keluarga maupun lingkungan sekitar. Masa ini sebagai pijakan dasar anak dalam mengembangkan kemampuan bahasa, kognitif, motorik, emosional, moral dan agama.
Pembentukan karakter anak merupakan pemahaman dari tiga hubungan yang dialami setiap manusia, yaitu 1. hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), 2. Hubungan dengan lingkungan tempat tinggal (hubungan sosial dan alam sekitar), 3. hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Hasil dari hubungan tersebut akan menimbulkan pemahaman yang menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara memahami anak akan tergantung dari hal negatif maupun positif, oleh karena itu sebagai orang tua agar anak memiliki pemahaman yang positif sebaiknya sejak usia dini anak ditanamkan ataupun ditumbuhkan pemahaman yang positif.
Usia dini merupakan masa kritis konsisten bentukan karakter seseorang, penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mengkin kepada anak-anak adalah kunci utama membangun bangsa. Menurut para pakar penelitian anak dalam perkembangan otak manusia (neouroscience) apabila pada usia dini pada anak tidak diberi pendidikan, pengasuhan, stimulasi yang baik maka akan berpengaruh terhadap struktur perkembanagn otaknya, hal ini terjadi karena perkembangan otak amat pesat terjadi pada usia dibawah 7 tahun dimana 90 persen otak sudah terbentuk pada usia ini. (khamilia khusna).
Dalam pembentukan karakter anak, orang tua merupakan Orang yang paling bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan anak. Orang tua dan lingkungan memiliki peranan yang sangat dominan. Oleh sebab itu dalam membentuk karakter anak, orang tua tidak hanya mengucapkannya saja akan tetapi memberi contoh dan menunjukan perilaku yang baik, mulai dari perkataan, tingkah laku maupun perbuatan harus menunjuukan sikap yang baik.
Untuk itu jika anak berbuat salah, maka orang tua harus tetap memberikan pelajaran kepada anak-anak, hal ini bertujuan untuk mengajarkan rasa tanggung jawab dan memahami tentang sebuah kesalahan dan konsekuensi hukuman.
Masa depan bangsa terletak pada generasi penerusnya, oleh karena itu sebagai orang tua maupun sebagai pendidik, mari berikan dukungan kepada anak-anak sejak usia dini untuk lebih mencintai perdamaian dan kerukunan, tidak boleh membeda-bedakan RAS, Suku dan golongan untuk terciptanya bangsa dan negara yang kita cintai ini menjadi negara yang labih besar dan disegani oleh bangsa lain. Semoga dengan mendidik karakter anak sejak usia dini akan menjadikan bangsa ini lebih bermartabat, adil, makmur, sejahtera, hidup rukun dan damai di tahun –tahun yang akan datang (semoga).
PUJI ASTUTI, M.Pd
Guru TK Perintis Kaliwatu Keranggan
Kec. Butuh Kab. Purworejo