Mengajarkan Past Tense dengan Permainan ‘BUTA’

Dra.Nur Syamsiah Guru Bahasa Inggris SMPN1 Sayung,Demak
Dra.Nur Syamsiah Guru Bahasa Inggris SMPN1 Sayung,Demak

JATENGPOS.CO.ID, – Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah sejak dini, baik TK maupun SD. Saat siswa berada pada kedua jenjang pendidikan tersebut, kesulitan mempelajari bahasa Inggris belum  terasa karena biasanya guru mengajarkannya sambil bermain, materinyapun masih sederhana.

Kesulitan mulai dirasakan seiring dengan meningkatnya jenjang pendidikan. Terlebih saat siswa duduk di bangku SMP kelas VIII. Pada jenjang kelas ini ada  materi yang harus dipelajari dan dikuasai yakni perubahan bentuk kata kerja dari  Present Tense (infinitive) menjadi  Past Tense (kata kerja bentuk kedua/lampau). Penguasaan terhadap materi ini penting sebagai bekal untuk menguasai materi selanjutnya yaitu Recount Text.

Kesulitan kerap terjadi karena perubahan bentuk kata kerja  tidak dikenal dalam bahasa Indonesia. Untuk itulah guru harus mencari cara bagaimana agar siswa memahami sekaligus mengahafal perubahan bentuk kata kerja tersebut, terutama pada kata kerja yang tidak beraturan ( Irregular Verbs).

Untuk mengatasi masalah yang terjadi, guru bisa menggunakan teknik permainan ‘BUTA’ (Tabungan Kata). Apa itu ‘BUTA’ dan bagaimana mememainkannya, akan diuraikan berikut.

iklan
Baca juga:  Ratusan Guru di Magelang Antusias Belajar Menulis Artikel

Ada beberapa bahan yang perlu dipersiapkan untuk melakukan permainan ‘BUTA’.  Di antaranya kertas asturo warna warni, spidol warna hitam, kertas kado warna cerah, solasi bening, kertas krep, lem kertas serta kaleng roti bekas berbentuk tabung. Kemudian bagaimana cara membuatnya?

Pertama, kertas asturo digunting dengan ukuran kira-kira  5cm x 8cm. Selanjutnya ditulisi kata kerja I, II dan III atau  Present Tense,   Past Tense dan Past Perfect Tense (perbedaan ketiga bentuk kata kerja ini perlu disampaikan agar pemahaman siswa utuh).

Kedua, kaleng bekas biskuit berbentuk tabung  dilubangi bagian tutupnya semacam membuat celengan.

Ketiga, bungkus kaleng tersebut mmenggunakan kertas kado bermotif cerah. Biarkan lubang pada tutupnya terbuka. Rekatkan menggunakan solasi. Siapkan 3 kaleng untuk satu kelompok. Kemudian masing-masing kaleng diberi label I ( Present Tense), II (Past Tense), dan III (Past Perfect Tense).

Terakhir, agar lebih menarik, hiasi dengan kertas krep sesuai selera.Jika semua sudah siap, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Jika rata-rata satu kelas terdiri dari 32 siswa, maka bagilah menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 8 siswa dengan kombinasi gender.

Karena ada empat kelompok, maka guru harus mempersiapkan 12 kartu untuk masing-masing kata. Contoh kata go, maka 3 x 4 = 12, dengan rincian go, went, gone dikalikan 4. Jika ada 10 kata kerja yang akan dipelajari, maka 10 x 3 = 30. Jadi masing-masing kelompok wajib menyelesaikan 30 kartu.

Baca juga:  Bentuklah Karakter Anak melalui Pramuka

Berikutnya guru memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk memasukkan kartu-kartu tersebut ke dalam kaleng yang sesuai. Sebelumnya kartu-kartu itu diberikan dalam posisi terbalik. Batasi waktunya. Jika semua sudah siap, guru memberi aba-aba semacam lomba. Semua anggota kelompok wajib memasukkan kata-kata tersebut secara bergantian.

Apabila waktunya sudah habis, maka guru menghentikan perlombaan, kemudian meminta  siswa untuk membuka kaleng-kalengnya. Ajak mereka untuk menghitung jumlah kata-kata yang sesuai dengan tempatnya. Bagi kelompok yang mendapat skor paling banyak, maka kelompok itulah pemenangnya.

Untuk menguji pemahaman siswa terhadap perubahan bentuk kata kerja tersebut, maka guru meminta siswa untuk menempelnya di papan tulis dengan urutan yang benar. Misalnya, kelompok 1 menempel go, went, gone ( benar ), kelompok 2 menempel gone, went, go (salah). Demikian seterusnya.

Baca juga:  Menciptakan Pembelajaran IPA Yang Asyik dan Menarik
Kegiatan terakhir, guru memberikan penguatan serta memberi penilaian pada kelompok mana yang mendapat nilai tertinggi. Dengan berakhirnya kegiatan permainan ‘BUTA’, siswa diharapkan lebih mudah memahami perubahan bentuk kata kerja dalam bahasa Inggris. Di samping itu, siswa juga lebih cepat menghafalnya.

Dra.Nur Syamsiah

Guru Bahasa Inggris

SMPN1 Sayung,Demak

iklan