Berbagai keluhan sering terdengar di ruang guru. Saat ini minat belajar siswa kurang. jnMereka kurang fokus dalam pelajaran. Kalau ditanya lebih banyak diam. Guru lain berkata tadi ada siswa tak marahi karena cerita terus dengan temannya. Ada berbagai keluhan, yang muncul setiap kali guru selesai mengajar. Pemikiran muncul silih berganti guna memperoleh jawaban atas masalah yang ada. Alangkah berharganya informasi yang kami dapatkan. Betapa besar manfaatnya andaikata permasalahan tersebut ditindak lanjuti. Guru dapat memperbaiki proses pembelajaran. Tindakan yang diberikan guru dalam pembelajaran tersebut jika diteliti dan ditulis akan menghasilkan suatu hasil penelitian tindakan kelas.
Seberanarnya ironis sekali jika guru enggan membuat penelitian tindakan kelas (PTK). Mengapa demikian? Berbagai persepsi akan muncul atas permasalahan tersebut. Dari golongan pasif alternatifnya yang penting prestasi siswa meningkat. Untuk apa sulit-sulit menulis. Saya sudah nrimo dengan keberhasilan yang saya raih. Mereka yang aktif dan kreatif, muncul berbagai argumen. Argumen tersebut antara lain saya berminat sekali menulis PTK tetapi dari mana dan bagaimana cara memulainya. Sementara yang lain, akan kucoba memanfaatkan peluang yang ada. Manfaat sekali, dapat sambil menyelam minum air. Pembelajarannya meningkat, kenaikan pangkat dapat tercapai. Nun jauh disana terdengar penyesalan kenapa tidak saya implementasikan dari dulu.
Membangkitkan komitmen bersama tidak semudah yang dibayangkan. Terutama jika semua terlanjur jauh berada dizona nyaman. Sebagai leader kita tidak boleh menyerah. Berupaya memberikan gambaran riil akan sangat membantu guru pemula. Mencarikan contoh-contoh PTK yang sudah jadi dapat membantu. Setidaknya memacu guru untuk ingin mengenal dan mengimplementasikannya. Memberikan fasilitas pelatihan serta kemudahan mencari referensi. Kita gunakan e-book, untuk mencari dan mendapatkan landasan teori. Di zaman now tidak ada masalah yang tidak terpecahkan. Sebagai guru pembelajar pada abat 21dituntut untuk kreatif dan penuh dengan inovasi. Tidak boleh memberikan pembenaran karena sibuk mengajar maka tidak sempat menulis.
Sekali PTK terselesaikan, maka akan tumbuh PTK yang berikutnya.Tidak satupun guru yang puas dengan strategi pembelajaran yang diterapkannya. Guru selalu siap dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP sebagai dasar utama pada proses pembelajaran untuk kompetensi Dasar tertentu. Implementasi RPP dalam pembelajaran harus dimonitoring dan evaluasi.Selanjutnya akan direfleksi. Refleksi baik untuk siswa maupun guru. Hasil refleksi akan ditindak lanjuti.
Apa yang dilaksanakan guru dalam keseharian sebenarnya telah mencerminkan roh dari PTK. Hati nurani seorang guru professional akan selalu memperbaiki kekurangan dalam pembelajaran. Guru akan merencanakan pembelajaran berikutnya berdasarkan kekurangan yang ada. Harapannya prestasi siswa dapat menjadi lebih baik. Disadari atau tidak sebenarnya guru telah melaksanakan PTK. Hanya kegiatan tersebut belum ditulis secara rinci sesuai kaidah penyusunan laporan PTK. Tuntutan guru pembelajar pada abat 21 banyak memberikan inovasi dalam pembelajaran. Semua telah tersedia hanya guru mau melaksanakan atau tidak. Menulis bukan menjadikan guru tidak fokus dalam pembelajaran. Justru menulis menjadikan wawasan guru semakin berkembang. Guru akan dipacu dengan pemikiran bagaiman untuk dapat memberikan yang terbaik pada siswa.
Komitmen guru merupakan langkah awal untuk berubah. Adanya perubahan sesuai tuntutan akan memberikan inovasi pembelajaran. Guru akan tetap melaju seiring perkembangan iptek. Guru memanfaatkan inovasi proses pembelajaran sebagai wahana untuk melaksanakan PTK.
Dra Dwi Endah Prihatiningsih
Kepala SMP Negeri 9 Purworejo