Mengatasi Sifat Kebosanan Siswa dengan Reward

Mundhori,S.Pd.SD

Menurut Suyuti  (2017) Pemberian Reward dapat berupa kata-kata pujian,  senyuman, tepukan  punggung.Sistem Reward dalam dunia pendidikan diyakini sangat efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.Reward merupakan suatu penghargaan yang diberikan guru kepada siswa sebagai hadiah karena siswa tersebut telah berprilaku baik dan sudah berhasil melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan baik ( Slameto,2010 )

Sistem Reward bertujuan supaya lebih giat untuk belajar lebih baik ( Purwanto 2006 ).Dengan kata lain pemberian Reward merupakan salah satu upaya guru untuk meningkatkan prestasi anak didiknya.Reward bagi siswa bisa berupa matriel seperti ; alat tulis,uang,barang,trophy,sertifikat  dan sebagainya. Selain berupa Material Reward juga bisa berupa non matreial seperti ucapan “jos”,”hebat”,”bagus”,”sip” ,”luar biasa “ dan bisa juga berupa acungan ibu jari /jempol,bahkan tepukan di bahu .Akan tetapi reward uang harus diberikan tepat waktu .Jangan sampai semangat belajar siswa muncul  hanya untuk mendapatkan uang.

Rewad dapat bisa  diberikan kepada  siswa ketika proses pembelajaran beelangsaung maupun setelah proses pembelajaran selesai.Reward diberikan pada proses pembelajaran misalnya dapat berupa siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru tentang materi pembelajaran,kemudian guru memberi acungan jempol kepada siswa tersebut karena telah menjawab dengan tepat dan reward dapat berupa kata-kata dari guru  misalnya kata “hebat”,”bagus”,”yes”.Selain itu guru juga dapat memberikan reward matrial misalnya: alat tulis,bahkan uang tunai meskipun  tidak besar jumlahnya.Semua wujud reward itu juga dapat diberikan kepada siswa setelah pembelajaran misalnya : pada lembar tugas ,setelah guru memeriksa tugas dengan hasil yang amat bagus,guru menuliskan kata “ jos “,”sip” atau “hebat” pada lembar tugas tersebut .Sehingga siswa menerima dengan puas apa yang dikerjakannya dan termotivasi untuk belajar.

Baca juga:  Literasi di kala Pandemi

Saya sebagai guru Kelas 5  SDN 1 Kutukan Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora menerapkan sistem reward untuk siswa saya .Awal mula saya menerapkan  sistem reward dalam kelas pembelajaran siswa saya mulai bosan dengan kelas belajar rumah atau belajar daring.Pada awal pandemi semangat belajar siswa masih tinggi  untuk melaksanakan pembelajaran daring tapi makin hari semangat siswa mulai kendor,seperti terlambat mengumpulkan tugas,Saya memutuskan untuk membuat sistem reward yang berwujud sertifikat  atau piagam.Beberapa kategori sertifikat yang saya berikan antara lain reward bagi siswa yang paling awal bangun pagi,membantu orang tua,dan paling awal mengumpulkan tugas .Sistem reward bangun pagi ditentukan  siapa yang tercepat melakukan presensi.Disamping itu Reward pernah saya berikan ketika dalam pembelajaran Matematika dengan materi  “Pengurangan Pecahan Bisa dengan Pecahan Campuran”.pada awalnya anak –anak kesulitan dan merasa berat untuk menerima materi itu.padahal soal yang saya berikan tidak pernah banyak dan sudah berulang ulang saya jelaskan .akhirnya ,saya memberi tantangan dengan memberiak 2 soal sebelum istirahat .dan bagi siswa yang bisa mengerjakan 2 soal itu dengan benar.akan saya kasih nilai,mendapat 1 permen dan istirahat. Anak –anak sepakat dan mereka akhirnya mengerjakan tugas itu dengan semangat .dan hasilnya pun luar biasa. Hampir 85% dari jawaban anak.alhamdulillah banyak yang benar.

iklan
Baca juga:  Asyiknya Belajar dengan Aplikasi Snack Video

Saya mulanya tidak menyangka terhadap respon siswa setelah adanya sistem reward.mereka saling berlomba-lomba dan semangat belajarnya hadir kembali.Tidak sedikit siswa saya yang melakukan presensi pada pukul setengah lima pagi.Dengan adanya sistem reward siswa-siswa saya berusaha untuk melakukan tugas tercepat .Siswa yang mengumpulkan tugas tercepat  akan mendapat reward “Tertanggap dalam pengerjaan tugas.Respon positif juka hadir dari orang tua .Beberapa orang tua bahkan mencetak dan meletakkan sertifikat  “reward”nya di dekat meja belajar .Dibalik tampilanya yang sederhana ,serifikat memiliki makna yang besar bagi siswa.saya meyakini bahwa metode ini berhasil karena anak –anak senang mendapatkan penghargaan dan apresiasi.

 

Oleh : Mundhori,S.Pd.SD

SDN 1 Kutukan ,Kec Randublatung,Kab.Blora

Baca juga:  Bernarasi Tingkatkan Kemampuan Berpikir Anak di kelas Rendah
iklan