Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan hampir di semua aspek kehidupan manusia yang menyangkut ekonomi, sosial, budaya maupun dalam dunia politik. Perubahan ini telah membuat manusia ke dalam persaingan global yang semakin ketat.
Pendidikan yang berkualitas dapat dicapai apabila dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Indonesia terkenal dengan wilayah yang sangat luas dan kondisi daerah serta potensi daerahnya yang bervariasi mendorong pemerintah daerah untuk memperhatikan potensi daerah sehingga berpotensi sebagai keunggulan lokal. Tiap daerah di Indonesia ini mempunyai keunggulan lokal yang berbeda-beda, sedangkan pendidikan selama ini belum mampu mengembangkan keunggulan lokal masing-masing daerah tersebut.
Mata pelajaran Prakarya adalah mata pelajaran yang membekali peserta didik dengan kemampuan untuk menghasilkan sebuah karya pendahuluan atau purwarupa. Supaya dihasilkan karya yang baik, maka harus diajarkan pengembangan ide dan pengetahuan tentang bahan, alat serta proses tertentu.
Model pembelajaran PjBL ( Project Based Learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang menggunakan kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan (Kemendikbud, 2018:42). Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivitas peserta didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.
Dengan model PjBL (Project Based Learning) dapat membuat siswa lebih dapat mengeksplorasi gagasan-gagasannya yang terkait dengan produk yang sesuai dengan keunggulan lokal yang menjadi ciri khas suatu daerah dan akan berdampak terhadap pengembangan perekonomian di daerah tersebut.
Model pembelajaran PjBL penulis terapkan pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Selogiri materi Kerajinan Limbah Bahan Keras. Peserta didik merancang sebuah proyek dari bahan limbah keras yang bahannya banyak terdapat disekitar lingkungan mereka. Produk kerajinan yang dihasilkan sangat bervariasi berdasarkan kondisi daerah tempat tinggal peserta didik. Produk yang hasilkan misalnya Bunga dari botol plastik, tempat peralatan rumah tangga dari limbah botol, alat rumah tangga dari tempurung kelapa dan lain sebagainya.
Tahapan-tahapan Project Based Learning meliputi; Pertama Penentuan proyek yaitu guru dan peserta didik menentukan tema proyek; Kedua Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek, guru memfasilitasi peserta didik untuk merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek beserta pengelolaannya; Ketiga Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek, guru memberikan pendampingan kepada peserta didik melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya; Keempat Penyelesaian proyek, guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik dalam melaksanakan rancangan proyek yang telah dibuat; Kelima Penyusunan laporan dan presentasi, peserta didik melakukan presentasikn hasil karyanya sedangkan peserat didik yang lain memberikan tanggapan; Evaluasi dan hasil proyek, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek.
Penerapan model Project Based Learning mampu menumbuhkan sikap ingin tahu dalam pembelajaran. Peserta didik tidak hanya sekedar transfer ilmu dari guru, namun siswa dapat memahami dan menuangkan gagasan atau ide kedalam sebuah benda kerajinan atau proyek. Project Based Learning memandang bahwa belajar bukan hanya sekedar menghafal, mengingat kata-kata, mendemonstasikan latihan secara berulang-ulang akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata.
Melalui model Project based Learning akan membentuk sikap ingin tahu, tanggung jawab, disiplin dan kerja sama serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Berdasarkan uraian diatas dengan model Project Based Learning pada mata pelajaran Prakarya diharapkan dapat mengembangkan Keunggulan lokal daerah setempat.
Sutrisno, S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Selogiri dan SMP Negeri 7 Wonogiri