Mengklasifikasikan Makhluk Hidup dengan Picture and Picture

SUSANTO,S.Pd

Proses pembelajaran IPA bukan sekedar hafalan, melainkan suatu proses kegiatan penyelidikan sederhana yang mana siswa akan mendapat pengalaman langsung melalui pengamatan, diskusi, dan eksperimen. Pembelajaran yang demikian dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa yang didasari dengan merumuskan masalah, menarik kesimpulan, sehingga siswa mampu berpikir kritis melalui pembelajaran IPA.  Salah satu materi IPA pada siswa Kelas VI SD yang sarat dengan muatan pembelajarn kritis adalah kompetensi mengklasifikasikan makhluk hidup.  Pad amateri ini kompetensi yang diharapkan muncul adalah siswa mampu melakukan penyelidikan sederhana mengenai pengelompokkan hewan dan makhluk hidup yang ada dilingkungan sekitarnya.

Namun kenyataan yang muncul di lapangan selama ini dalam proses belajar dan mengajar tidak sesui dengan apa yag kita harapakan. Termasuk pada kegiatan pembelajaran pada Siswa Kelas VI di SD Negeri 04 Petanjungan.  Proses pembelajaran yang berlangsung cenderung hanya guru yang berperan aktif dalam menyampaikan materi dan dengan metode atau model yang monoton dan konvensional, sehingga membuat siswa malas dan merasa bosan ketika proses pembelajaran dimulai, atau bahkan banyak siswa yang asik sendiri dan bermalas-malasan yang mengakibatkan hasil belajar tidak sesuai dengan yang diharapkan

Baca juga:  “SABU” Tingkatkan Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Model Picture and Picture merupakan salah satu model pembelajaran dari kooperatif yang menggunakan gambar dengan cara memasangkan atau mengelompokkan dan sebagainya (Hamdayana, 2015: 67).  Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar.

Adapun langkah kegiatan pembelajaran picture and picture, antara lain pada kegiatan pembuka, guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Selanjutnya, guru menyajikan materi sebagai pengantar.  Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menggunakan metode picture and picture yaitu dengan menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.  Dalam proses penyajian materi, guru mengajak siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya.


Baca juga:  Efektifkan Pembelajaran PABP dengan Quantum Learning.

Perkembangan selanjutnya sebagai guru hendaknya dapat memodifikasikan gambar atau mengganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan tertentu.  Agar lebih menarik, Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang dan mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.  Pada tahap ini, guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutkan, dibuat, atau di modifikasi.  Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran dari urutan gambar tersebut.  Dalam langkah ini peran guru sangatlah penting sebagai fasilitator dan motivator agar siswa berani mengemukakan pendapatnya. Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.  Pada akhir kegiatan, guru dan siswa dapat melakukan kegiatan refleksi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Baca juga:  Tuntas Belajar Bunyi dengan Cooperatif Learning

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode picture and picture mampu meningkatkan daya pikir siswa melalui berbagai gambar dan memberikan pembelajaran yang lebih berkesan sehingga diharapkan hasil belajar meningkat.

SUSANTO,S.Pd

Guru   SD Negeri 04 Petanjungan Banjarnegara