Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan AER

Sri Wahyuni, S.E Guru SD IT Abu Bakar Ash Shidiq Pati
Sri Wahyuni, S.E Guru SD IT Abu Bakar Ash Shidiq Pati

Pada kompetensi dasar mengenal benua-benua mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 6 semester 1, selain mengenal letak benua siswa juga mempelajari karakteristik negara-negara yang ada di dunia. Tidak bisa dipungkiri jika aspek kognitif lebih dominan pada KD ini.

Pada aspek kognitif, siswa akan lebih banyak mengingat. Dan untuk lebih banyak mengingat, siswa dituntut tidak hanya sekedar membaca atau mendengar. Menurut ajaran Konfusius (pepatah Cina) : “ Saya dengar saya lupa, saya lihat saya ingat, saya kerjakan saya paham”. Setiap anak belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda. Menurut Vernon A Magnesen, kita belajar 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan.

Baca juga:  ME Tingkatkan Prestasi Belajar Bangun Ruang Sederhana

Karena masih rendahnya budaya literasi khususnya membaca karena yang dibaca kurang menarik bagi siswa SD (sedikit gambar dan banyak teks), maka pengetahuan siswa terhadap karakteristik negara-negara di dunia sedikit, sehingga hasil pembelajaran masih banyak yang belum mencapai Kriteria Kentuntasan Minimal (KKM). Begitu juga dengan apa yang dialami siswa/siswi SD IT Abu Bakar Ash Shidiq Kelas 6 pada semester 1. Hampir 50% siswa masih belum mencapai KKM.

Untuk mengatasi masalah ini, penulis menggunakan metode Audio-visual Exercise Repetition (AER) dalam pembelajaran. Metode AER merupakan perpaduan metode Auditory Intelectually Repetition (AIR) yang kemudian dikembangkan sendiri oleh penulis dengan dipadu-padankan dengan gambar dan latihan (exercise).

iklan

Audio, merupakan cara belajar siswa yang mengutamakan berbicara dan mendengar. Visual, mengarah kepada gaya belajar yang lebih banyak bermain dengan penglihatan (gambar, peta dan lain sebagainya). Exercise, merupakan beberapa bentuk latihan. Sedangkan repetition, merupakan pengulangan yang bertujuan memperdalam dan memperluas wawasan.

Baca juga:  Pembelajaran Drill dengan “Typing Master” Tingkatkan Ketrampilan Mengetik 10 Jari

Langkah yang dilakukan dalam metode Auditory Exercise Repetition (AER) adalah sebagai berikut: pertama, siswa diminta untuk literasi membaca dan mengamati peta/gambar bangunan. Kedua, siswa bertanya jawab antar pasangan secara lisan serta permainan menebak peta buta/gambar bangunan. Ketiga, siswa masing-masing membuat 5 pertanyaan kemudian dijawab oleh temannya yang lain secara tertulis. Kegiatan ini dilakukan minimal 3 sesi. Setelah 3 sesi, siswa kemudian mengevaluasi sendiri hasil jawaban temannya (dia yang membuat pertanyaan, maka dia juga harus tahu jawabannya yang benar). Keempat, guru memberi pertanyaan secara lisan (minimal 10 pertanyaan tiap sesinya). Siswa menuliskan jawabannya. Dibuat minimal 3 sesi dengan pertanyaan yang sebagian sama sebagian lagi pertanyaan baru serta diacak. Setiap sesi langsung dibahas.

Baca juga:  Muridmu Adalah Cerminan Sikapmu

Perulangan yang dipakai pada metode ini membuat siswa lebih lama ingat. Beberapa teknik latihan yang berbeda yaitu menebak gambar bangunan dan negara asalnya, permainan peta buta, membuat pertanyaan dan menjawab serta drill pertanyaan dari guru membuat siswa tidak jenuh berlatih jika dibandingkan dengan hanya menjawab pertanyaan atau latihan dari buku.

Setelah penulis melakukan metode ini, 95% hasil pembelajaran telah melebihi kriteria ketuntasan minimal. Metode ini juga bisa dipakai untuk pembelajaran mata pelajaran lainnya karena pada hakekatnya belajar, berlatih dan berlatih berulang-ulang akan membuat siswa lebih mendalami materi yang sedang dipelajarinya.

Sri Wahyuni, S.E
Guru SD IT Abu Bakar Ash Shidiq Pati

iklan