Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Pohon Cita-Cita

Tri Suwarni, S.Pd Guru SMP Negeri 11 Semarang
Tri Suwarni, S.Pd Guru SMP Negeri 11 Semarang

JATENGPOS.CO.ID – Perbedaan sekolah dulu dengan sekolah sekarang. Dulu siswa belajar mati-matian untuk bisa lulus dari sekolah yang mereka tempuh, les sana les sini untuk bisa mendalami materi pelajaran sehingga mendapatkan prestasi yang bagus untuk bisa diterima disekolah yang favorit.  Namun beda dengan sekolah sekarang siswa yang penting berangkat sekolah mengikuti semua proses pembelajaran, berperilaku baik, mengikuti semua ujian baik yang diadakan sekolah maupun pemerintah dan berending siswa lulus 100%.

Dengan perbedaan sekolah dahulu  dengan sekarang membawa perubahan pada pola belajar siswa yaitu penurunan motivasi belajar siswa. Siswa malas untuk belajar, siswa protes jika di beri (Pekerjaan Rumah)PR yang notabenya melatih siswa belajar mandiri dirumah, daya juang untuk mendapatkan prestasi yang maksimal menurun karena tidak ada target yang harus dicapai.

Bahkan bisa dilihat dari hasil UNBK dari tahun ke tahun belakangan ini menurun. Menteri pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud, Muhadjir Effendy mengatakan Hasil UN SMP 2018 nilai rata-rata mengalami penurunan (di kutip dari Tempo.Co. Tanggal 25 Mei 2018).

Baca juga:  Role Playing Dongkrak Keaktifan Siswa Dalam Pemebelajaran PAIBP

Dengan kebijakan pemerintah yang sekarang  apa yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dimana tidak hanya berpatokan pada bisa naik kelas atau bisa lulus sekolah saja tetapi bisa naik kelas atau lulus  dengan prestasi yang membanggakan dan menguasai semua materi yang diajarkan disekolah.


Nah  inilah waktu yang tepat untuk guru Bimbingan dan Konseling (BK) berperan. Keberhasilan peserta didik bukanlah semata-mata hanya tugas guru mata pelajaran saja tetapi kolaborasi dari berbagai civitas akademika yaitu guru mata pelajaran, wali kelas, guru BK, kepala sekolah, komite dan orang tua.

Tanpa adanya dukungan dari semua civitas mustahil suatu satuan pendidikan akan berkembang dan berhasil meningkatkan prestasi peserta didik yang maksimal sesuai dengan potensi yang dimiliki peserta didik. Pada kurikulum 2013 ini peran Bimbingan dan Konseling sangatlah dibutuhkan selain membentuk karakter melalui layanan-layanan Bimbingan dan Konseling penting juga meningkatkan motivasi belajar melalui trik-trik yang jitu yang bisa dilakukan oleh guru BK.

Baca juga:  Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter

Layanan bimbingan belajar dengan media pohon cita-cita inilah yang dirasa efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Layanan ini diberikan kepada siswa dengan tujuan siswa mempunyai keterampilan belajar, mampu mengambil keputusan tentang pola pembelajarannya  dan mampu merencanakan pola pembelajaranyang akan dilaksanakan, serta berkomitmen tentang apa yang direncanakan guna meningkatkan pretasi belajar maupun pencapaian cita-cita pendidikan kelak.

Layanan bimbingan belajar dengan media pohon cita-cita  ini dilaksanakan sama dengan layanan informasi tentang teknik-teknik belajar yang efektif, bedanya diakhir layanan siswa diminta menuliskan komitmen tentang pola pembelajaran yang akan dilaksanakan dan menuliskan cita-cita yang akan dicapai kelak nanti serta persembahan untuk siapa kesuksesan kelak nanti.

Tulisan komitmen tersebut digantungkan pada miniatur pohon  (bonsay) yang sudah disediakan. Tulisan siswa yang digantungkan padabonsay sebagai janji untuk menerapkan teknik/ strategi belajar yang akan dia lakukan guna mencapai cita-cita, sehingga secara tidak langsung tujuan meningkatkan motivasi belajar akan tercapai. Miniatur pohon (bonsay) yang diberi gantungan komitmen siswa inilah yang dinamakan pohon cita-cita.

Baca juga:  Mengajarkan Past Tense dengan Permainan ‘BUTA’

Selepas dari layanan bimbingan belajar dengan media pohon cita-cita perlu ditekankan juga kepada siswa bahwa sekolah tidak hanya bertarget naik kelas saja atau cukup dengan lulus saja. Tetapi sekolah adalah sebagai media menaiki tangga pendidikan sehingga cita-cita tertinggi kelak dapat diraihnya. Selain itu kenapa materi pembelajaran dijenjang pendidikan SD ke SMP ke SMA / SMK dan ke Perguruan Tinggi sifatnya mengerucut dari materi umum ke khusus dan berkesinambungan, maka perlunya siswa menguasai semua materi dari setiap jenjang guna menyaring dan memperdalam potensi khusus yang dimiliki dan perlu dikembangkan oleh siswa.

Tri Suwarni, S.Pd
Guru SMP Negeri 11 Semarang