JATENGPOS.CO.ID – Setiap insan yang lahir kedunia ini memerlukan pengembangan untuk menjadi manusia seutuhnya sebagaimana di kehendaki. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan Pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan keterampilan siswa. Keterampilan yang dimiliki merupakan hasil dari pembelajaran di sekolah maupun luar sekolah.
Disisi lain, Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang menyiapkan peserta didik dapat bekerja dalam bidang tertentu. Di samping itu siswa juga dituntut agar dapat mengembangkan dirinya dengan cara menambah pengetahuannya, dalam rangka menambah wawasan berpikirnya sesuai bakat, minat dan kemampuannya.
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka sekolah kejuruan perlu adanya layanan bimbingan karir. Dengan layanan bimbingan karir membantu siswa untuk dapat memahami diri dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan dan pengarahan kegiatan – kegiatan yang menuju kepada karir dan cara hidup yang akan memberikan rasa keputusan karena sesuai, serasi dan seimbang dengan diri dan lingkungannya.
Pelaksanaan bimbingan karir baik sebagai program yang berdiri sendiri maupun sebagai program yang terpadu dengan kurikulum dilakukan dengan pendekatan yang efektif dengan metode kelompok baik dalam proses bimbingan karir yang dilakukan melalui paket – paket atau modul-modul ataupun yang berkaitan dengan proses belajar dan pelaksanaan penyajian program yang dipilih dalam situasi kelas maupun lapangan. Pada hakekatnya kedua hal tersebut sama pentingnya sebagai pembentukan sikap dan keterapilan terutama dalam hal pengambilan keputusan mengenai karirnya.
Oleh karena itu, dalam rangka pelaksanaan bimbingan karir di sekolah hendaknya memberikan sumber – sumber informasi yang lebih akurat dan obyektif, dalam hal ini memberikan informasi yang obyektif tentang diri siswa agar siswa mendapatkan suatu gambaran diri yang lebih tepat. Makin lengkap, jelas dan akurat informasi yang dikumpulkan siswa tentang gambaran diri dan lingkungannya akan makin tepat pula pilihan yang bias dilakukannya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bimbingan karir berperan untuk membantu siswa memasuki kehidupan, tata hidup dan kejadian di dalam kehidupan dan juga berperan menghasilkan individu – individu yang terdidik yang mengacu kepada masa peralihan sekolah ke dunia kerja khususnya berperan membantu siswa dalam memahami dirinya, memahami lingkungan serta mengembangkan rencana dan kemampuan untuk membuat keputusan yang bermakna bagi masa depannya.
Kesiapan memasuki dunia kerja dapat dibedakan menjadi dua yaitu kesiapan fisik dan kesiapan mental. Kesiapan fisik meliputi keadaan panca indra, kesehatan dan pusat syaraf. Sedangkan kesiapan mental meliputi kemauan bersikap kritis, mempunyai pertimbangan logis dan obyektif, mempunyai kemauan untuk menerima tanggung jawab secara individu serta berambisi untuk maju.
Permasalahan yang dikeluhkan oleh pihak dunia usaha/industri selama ini adalah masih rendahnya kualitas kesiapan mental kerja lulusan SMK. Adanya kenyataan tersebut sangat penting untuk dikaji berkaitan dengan faKtor – faktor yang mempengaruhi kesiapan mental dalam memasuki dunia kerja.
Tiga faktor yang mempengaruhi kesiapan mental dalam memasuki dunia kerja yaitu faktor kematangan, pengalaman dan keadaan mental serta emosi yang serasi. Faktor kematangan berkaitan dengan kondisi fisik manusia. Sedangkan faktor pengalaman adalah pengalaman yang diperoleh dari keadaan lingkungan seperti; lingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat. Keadaan mental dan emosi yang serasi merupakan suatu keadaan yang meliputi sikap kritis, bersifat dewasa dan emosi yang terkendali.
Pada hakekatnya kedua hal tersebut sama pentingnya sebagai pembentukan sikap dan ketrampilan terutama dalam hal pengambilan keputusan mengenai karirnya. Pelaksanaan bimbingan karir di sekolah hendaknya memberikan sumber – sumber informasi yang lebih akurat dan obyektif, dalam hal ini memberikan informasi yang lebih obyektif tentang diri siswa agar siswa mendapatkan suatu gambaran diri yang lebih tetap.