JATENGPOS.CO.ID, – Dilihat dari asal katanya, kata menulis berasal dari kata dasar tulis yang mendapat imbuhan me-. Imbuhan me- disini menyatakan pekerjaan, sehingga menulis bermakna melakukan pekerjaan tulis. Sedangkan dilihat dari hakikatnya, menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut (Tarigan 2000:21).
Kegiatan menulis dalam ketrampilan berbahasa bersifat produktif. Penyampaian informasi dalam kegiatan menulis disalurkan melalui Bahasa tulis. Bahasa tulis sangatlah penting bagi penulis itu sendiri. Oleh karena itu, ketrampilan menulis harus benar-benar kita perhatikan, karena menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasa.
Menulis bertujuan mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap, dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada pembaca. Dengan menulis kita dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian dan mendorong kemauan, serta kemampuan untuk mengumpulkan informasi (Suparno dalam Zulaeha 2010).
Tulisan juga merupakan rekaman dari suatu kejadian, pengetahuan, ilmu, dan pikiran.
Dengan adanya tulisan orang yang jauh pun bisa mengetahui suatu kejadian tersebut.
Di dunia pendidikan, tulisan sangatlah penting. Tidak ada sekolah yang tidak menggunakan buku untuk pembelajaran. Siswa, guru, mahasiswa, dan dosen semua menggunakan buku. Sebagai seorang guru akan merasa butuh menulis jika tulisan kita itu menunjang aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, mestinya seorang guru akan selalu meningkatkan kinerja sebagai guru, mungkin ingin mengetahui kualitas buku pelajaran, minat siswa dalam belajar dan keinginan untuk menulis sebuah buku.
Agar mempunyai keahlian menulis, kita harus belajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan menulis. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa menulis merupakan suatu proses yang menuntut pengalaman, waktu, latihan,serta memerluka cara berfikir yang teratur untuk mengungkapkannya dalam bentuk tulisan.
Ilmu menulis dapat juga ditanyakan kepada penulis yang sudah mahir, atau membaca buku, browsing, yang mengulas tentang cara menulis. Kemudian apa yang sudah di pelajari hendaknya langsung kita praktikkan.
Salah satu cara belajar menulis, dengan cara kita membaca tulisan yang sudah ada, semakin banyak yang dibaca semakin bagus. Selanjutnya kita mencoba untuk menuangkan kembali dengan cara meniru. Meniru di sini tidak menyontek kata demi kata, akan tetapi meniru pola pikir, cara merakit kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat. Selain itu kita juga dapat menambah dan mengembangkan gagasan dalam tulisan, untuk itulah diperlukan wawasan. Semakin banyak kita membaca buku, maka semakin luas wawasan kita.
Betapa mudahnya belajar menulis semacam ini. Maka boleh dibilang menulis itu sebenarnya semudah ternyum seperti yang kita lakukan sehari-hari. Tinggal kita mengamati, membaca, meniru, kemudian memodifikasi. . Bahkan seiring perjalanan waktu tidak mustahil kita menjadi penulis yang profesional dan handal.
Sri Utami Benghari SD, S.Pd
SMA N 1 Sidoharjo Wonogiri
