Meski Sudah Divaksin, Pedagang di Magelang Diminta Tetap Terapkan Prokes

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz (tiga dari kanan) meninjau vaksinasi pedagang di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Sabtu (6/3/2021). (ANTARA/HO-Bagian Prokompim Pemkot Magelang)

JATENGPOS.CO.ID, MAGELANG – Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengingatkan para pedagang di pasar tradisional dan masyarakat umumnya di daerah itu tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin COVID-19 guna menekan penularan virus corona jenis baru tersebut.

“Dengan vaksinasi ini, diharapkan pandemi COVID-19 di Kota Magelang bisa semakin diturunkan, bahkan bisa hilang. Namun (masyarakat, red.) jangan meninggalkan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menghindari mobilisasi,” katanya di Magelang, Sabtu.

Pada Sabtu, Wali Kota Nur Azis didampingi antara lain Sekretaris Daerah Joko Budiyono, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Catur Fajar Budi Sumarmo, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan dr Majid Rohmawanto, dan beberapa pejabat lainnya meninjau vaksinasi untuk para pedagang di Pasar Rejowinangun, pasar tradisional terbesar di daerah itu.

Baca juga:  Tidak Kenakan Masker, Pedagang di Solo Disanksi Tiga Hari Tak Boleh Jualan

Ia menjelaskan tujuan vaksinasi yang untuk menekan penularan COVID-19. Setiap warga yang divaksin akan disuntik dua dosis dalam rentang waktu sekitar 14 hari.

iklan

Melalui vaksinasi ini pula, ia berharap seluruh wilayah setempat menjadi zona hijau atau bebas dari penularan virus tersebut.

“Vaksinasi memang akan mempercepat proses penekanan pandemi COVID-19 ini. Makanya diharapkan nantinya zona hijau untuk semua kelurahan bisa dicapai. Doakan mudah-mudahan tidak ada lagi masyarakat yang kena COVID-19,” kata Aziz yang dokter spesialis penyakit dalam itu.

Ia juga mengingatkan masyarakat menjaga imunitas tubuh, di samping disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Jaga kondisi, jaga imun, supaya pertahanan diri sendiri semakin meningkat. Ini kan harus suntik dua kali. Kita bisa sedikit lega, tapi tetap ini masker sebelum ada kondisi yang memang aman, tidak boleh dilepas,” kata dia dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.

Baca juga:  Antisipasi Kekeringan, Temanggung Siapkan 7 Juta Liter Air Bersih

Usai meninjau vaksinasi di Pasar Rejowinangun, Aziz juga mengunjungi RSU Budi Rahayu yang saat ini masih menjadi tempat isolasi dan perawatan pasien positif COVID-19.

Kepala Disperindag Kota Magelang Catur Fajar Budi Sumarmo mengatakan pedagang yang divaksin tersebar di lima pasar tradisional, yakni Pasar Rejowinangun, Pasar Sidomukti, Pasar Cacaban, Pasar Gotong Royong, dan Pasar Kebonpolo.

Dinkes Kota Magelang mengalokasikan 800 dosis vaksin untuk para pedagang, dengan rincian 200 untuk pedagang Pasar Rejowinangun, sedangkan empat pasar lainnya, masing-masing 150 dosis vaksin.

Pelaksanaan vaksinasi pedagang di dua pasar, yakni Pasar Kebonpolo dan Pasar Gotong Royong rencananya pada Senin (8/3).

Ia menjelaskan rencana awal, vaksinasi diprioritaskan untuk pedagang ber-KTP Kota Magelang. Namun, di Pasar Cacaban jumlah pedagang asal daerah itu hanya 43 orang, sedangkan vaksin yang disediakan 150 dosis. Oleh karena itu, pedagang asal luar kota yang berjualan di pasar itu juga ikut disuntik.

Baca juga:  WASPADA!! Kerupuk Mie Diduga Pakai Pewarna Tekstil

Selain untuk pedagang di pasar tradisional, vaksin juga diperuntukkan pedagang di pusat kuliner, termasuk toko modern.

Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Magelang Yis Romadon mengatakan penyuntikan vaksin di daerah itu melibatkan petugas dari instansi lainnya, di antaranya Klinik Kesdam IV/Diponegoro, Klinik Sano Grasio, Klinik Indonesia, dan Rumah Sakit Gladiol. (fid/ant)

iklan