Metode Cooperative Script dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Materi Menyimak Cerita

Yuni Hastutik,S.Pd.SD

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuhkan potensi – potensi peserta didik melalui pengajaran. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam merespon setiap pelajaran yang diajarkan. Untuk menumbuhkan sikap aktif , kreatif dan inovatif pada siswa tidak mudah. Realita yang terjadi guru diangggap sebagai satu – satunya sumber belajar mengajar dan siswa menjadi pasif dalam belajar. Akibatnya proses belajar mengajar cenderung membosankan dan berdampak pada prestasi belajar siswa yang rendah.

Keberhasilan belajar seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu faktor dari dalam dan dari luar diri siswa. Hal ini dapat dipahami sebab dalam proses belajar , sasarannya adalah individu sebagai subjeknya belajar. Slameto ( 2003 : 2 ) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru  secara keseluruhan. Pada masa pandemi seperti ini prestasi belajar siswa pada materi menyimak cerita bisa dikatakan sangan rendah, Rendahnya prestasi dan hasil belajar siswa disebabkan karena metode pembelajaran yang diberikan kurang bervariasi dan kurang menantang sehingga siswa cenderung pasif. Siswa mudah jenuh dan minat belajar rendah, akhirnya prestasi belajar juga rendah. Pembelajaran menyimak cerita anak telah diberikan guru kepada siswa kelas V SD Negeri Rowosari, Namun gambaran gambaran yang ada menunjukkan bahwa secara klasikal, hasilnya hanya mencapai rata – rata 20 % atau belum memuaskan. Siswa masih kurang konsentrasi dalam menyimak sehingga mereka sulit menceritakan kembali isi cerita. Kondisi ini disebabkan bahwa pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia yang digunakan guru masih menggunakan pendekatan struktural dengan metode ceramah, sehingga siswa kurang mampu mengungkapkan kembali isi bahan simakan. Untuk mengatasi permasalahan di atas , maka penulis memberi solusi menggunakan metode cooperative script.

Baca juga:  BATIK Untuk Membentuk Generasi Unggul

Metode cooperative script adalah metode belajar dengan cara siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian – bagian dari  materi yang dipelajari. Kelebihan dari metode pembelajaran cooperative script adalah melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan, setiap siswa mendapat peran, melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan. Berdasarkan pengertian tersebut, dalam pembelajaran Cooperative Script terjadi suatu kesepakatan untuk berkolaborasi memecahkan suatu masalah dengan mandiri. Atas dasar kenyataan lapangan tersebut maka perlu diterapkan sebuah model pembelajaran skrip koooperatif ( cooperative script ) yang dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak cerita. Penggunaan model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan proses belajar siswa. Pentingnya model pembelajaran ini mempunyai peran strategis dalam upaya mendongkrak hasil belajar siswa, dalam penerapannya guru menyesuaikan dengan kondisi kebutuhan siswa, sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan materi dengan tepat tanpa mengakibatkan siswa mengalami kebosanan. Keberhasilan belajar juga dapat diciptakan melalui kedisiplinan siswa dalam belajar. Disiplin yang berarti tata tertib yang sesuai dengan perilaku yang diperoleh dari pelatihan. Dengan metode cooperative script merupakan salah satu alternative pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru sehingga kedisiplinan dan prestasi belajar siswa menjadi lebih baik.

Baca juga:  Ratusan Guru Kabupaten Purworejo Ikuti Pelatihan Menulis

Metode cooperative script massa pandemi tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak antar teman. Metode ini terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil belajar siswa kelas V pada materi menyimak cerita di SDN Rowosari 90 % tuntas mencapai KKM.

iklan

Oleh : Yuni Hastutik,S.Pd.SD

Guru SD Negeri Rowosari

Kecamatan Limpung Kabupaten Batang

iklan