Istilah budaya sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia merupakan negeri yang kaya akan budaya di setiap penjuru wilayahnya. Namun perlu kita ketahui apa itu budaya? Menurut para ahli salah satunya yaitu E.B Taylor seorang antropolog Inggris mendefinisikan budaya sebagai sesuatu yang kompleks yang mencakup pengetahuan kepercayaan,kesenian, moral,hukum, adat istiadat dan lainnya yang didaptkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto merupakan seorang sosiolog berpendapat budaya diartikan sebagai sesuatu yang didapat atau dipelajari oleh manuasia sebagai anggota masyarakat.
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu melestarikan budaya nenek moyang yang adiluhung sebagai jati diri bangsa di tengah bangsa di dunia. Pelestarian budaya lokal harus dimulai sejak anak usia dini agar bangsa ini tidak tercabut dari budaya sendiri dan terjebak arus globalisasi tanpa bisa dihindari. Oleh sebab itu dengan adanya pelajaran muatan lokal budaya banyumasan yang berisi materi yang mampu menanamkan, melestarikan, dan mengembangkan budaya nenek moyang Banyumas pada anak sejak usia dini. Materi yang dimaksud adalah materi yang selaras dengan kurikulum 2013 yang mencakup nilai-nilai tradisional ( tata krama), kebahasaan dan kesusastraan(cerita tokoh wayang dan cerita rakyat Banyumas) , dan system perekonomian rakyat (makanan khas Banyumas).
Masih rendahnya tata krama atau sopan santun dan sikap mandiri yang dimilki oleh siswa kelas 4 SDN 3 Bobosan akibat tidak pernahnya antara guru dan siswa bertatap muka secara langsung. Siswa masih ada yang belum memahami tata krama di sekolah adan di luar sekolah. Ini semua karena Guru merasa kurang maksimal memberikan materi muatan lokal Budaya Banyumasan yang diberikan di kelas 4 SDN 3 Bobosan. Di masa pandemic yang tak kunjung usai ini guru dituntut untuk bisa menyampaikan materi muatan lokal budaya banyumasan secara maksimal dengan metode yang sesuai. Pembelajaran jarak jauh masih berlaku, oleh sebab itu guru mencoba menggunakan metode eksperimen. Menurut Roestiyah (2001:80) metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaiakan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Bagaimanakah langkah-langkahnya yang dilakukan guru saat PJJ ini? Guru menetapkan tujuan dari eksperimen, mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam eksperimen, memberi penjelasan tata tertib dan sebagainya lewat daring atau whatshat.
Supaya hasil dari muatan lokal budaya banyumasan maksimal dan siswa dapat bersikap dan mempunyai ketrampilan seperti yang diharapkan maka,metode eksperimen yang diterapkan saat pembelajaran jarak jauh di kelas 4 SDN 3 Bobosan untuk muatan lokal Budaya Banyumasan dilakukan oleh siswa di rumah dibantu oleh orang tua. Siswa mempraktikkan dari tata krama di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah bersama orangtua. Orang tua untuk sementara berperan sebagai guru. Kegiatan tersebut dividio hasilnya dikirim kepada guru lewat whatshap. Begitu juga siswa diharapkan dapat praktik membuat makanan khas banyumas salah satunya yang terbuat dari singkong. Siswa praktik membuat olahan dari singkong dibuat menjadi combro. Siswa praktik membuat combro diawasi oleh oarngtua di rumah,hasilnya disampaikan kepada guru melalui video yang dikirim lewat Whatshap.
Melalui metode eksperimen tersebut dimaksudkan untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya dalam muatan lokal budaya banyumasan sehingga siswa mampu untuk belajar secara mandiri dan memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Hal ini terbukti melalui percobaan atau praktik yang dilakukan siswa kelas 4 di rumah dapat melahirkan siswa yang punya tata krama atau sopan santun yang tinggi dan siswa yang mandiri.
OLEH
Siti Rokhmah,S.Pd
Guru SDN 3 Bobosan Purwokerto Utara
Kabupaten Banyumas