Metode Hibur Tingkatkan Minat Belajar

Tri Windrianingsih, S.Pd

Kegembiraan merupakan hal yang tidak jauh dari anak- anak terutama anak usia sekolah dasar yang tidak jauh dari dunia bermain. Faktor kegembiraan adalah alat bagi guru untuk meningkatkan pencapaian belajar, tetapi kegembiraan itu seolah-olah hilang dengan adanya pembelajaran secara daring sebagai dampak pandemi Covid-19 yang terjadi sejak bulan Maret 2020. Konsep belajar menggembirakan telah dilakukan oleh oleh Ki Hajar Dewantara menjadi hal yang sulit diwujudkan di musim pandemi. Semangat belajar siswa secara umum terdampak dengan diberlakukan sistem belajar daring yang saat ini diterapkan dalam proses belajar mengajar terutama dalam semangat belajar. Semangat belajar adalah keinginan dan kesungguhan siswa mengerjakan dengan baik serta disiplin untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal (Hasibuan,2008:152).

Banyak tantangan baru yang tidak terjadi sebelum masa pandemi. Dengan adanya tantangan demi tantangan itu, seorang guru dituntut untuk menggunakan bahkan membuat metode baru untuk meningkatkan minat belajar siswa dan keberhasilan proses belajar di masa pandemi ini . Keberhasilan guru dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi ini adalah kemampuan guru dalam berinovasi merancang dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode. Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan tidak menjadi beban psikis. Salah satu metode yang digunakan adalah metode hibur. Untuk meningkatkan minat belajar siswa saat ini adalah menggunakan metode hibur. Menurut M Buchori (1999:135) pengertian minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.

Baca juga:  Bintang Beralih Tingkatkan Minat Sprint

Mengapa metode hibur penting diterapkan di masa pandemi ini? Pertama, setiap orang tanpa terkecuali menyukai hiburan, dengan metode hiburan pembelajaran akan lebih menarik terutama dilakukan disaat pada saat daring yang kadang belum tentu dipahami siswa. Kedua, metode hibur yang dapat membantu meningkatkan rasa suka, senang dan semangt yang lebih pada suatu materi. Tanpa disadari siswa, siswa sedang belajar secara mandiri dan efektif karena tidak merasa bosan dengan materi yang sedang diberikan oleh guru tanpa ada rasa paksaan. Ketiga, metode hibur penting bagi minat belajar karena adanya penyampaian moral dan penyegaran diibaratkan ketika selesai menonton film ada kesan yang tertinggal, ada pesan moral yang dapat dipelajari walaupun bersifat sementara. Dengan metode hibur, diharapkan siswa akan terkesan dengan materi yang diberikan oleh guru setelah keluar dari kelas daring. Terakhir adalah banyaknya aplikasi di dunia maya yang banyak diminati oleh siswa, misalkan TikTok. Aplikasi ini banyak digunakan siswa di saat pandemi ini. Untuk itu guru dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk mengajak siswa berinteraksi dalam proses pembelajaran, tapi dalam penggunaaakn aplikasi ini siswa harus tetap diarahkan dan didampingi oleh guru atau wali murid. Oleh karna itu, seorang guru dituntut tidak gaptek, tetapi harus mampu menjalankan teknologi sebagai alat pencapaian target belajar yang dapat membawa kegembiraan bagi siswa maupun guru sendiri.

Baca juga:  Optimalisasi Hasil Pertanian Melalui Pengelolaan Sumber Daya Pertanian

Dengan demikian, metode hibur bukanlah sebuah kesenangan saja yang tidak terarah tetapi lewat metode ini keseriusan siswa untuk mendalami dan memahami materi belajar akan lebih mudah. Selain itu, siswa juga tetap akan tergugah dan bergairah untuk merawat minat minat belajar siswa meskipun di masa pandemi.  Konsep belajar yang menyenangkan sudah selayaknya diterapkan karena saat ini siswa mengalami kecenderungan menurun minat belajarnya. Jika seorang siswa merasa senang dengan proses pembelajarannya maka mereka akan lebih fokus dalam meraih prestasi


 

Oleh:

Tri Windrianingsih, S.Pd

Guru SD Negeri 12 Pelutan

Pemalang