Metode Jigsaw dalam Materi Sistem Gerak Pada Manusia

Agustina Nur H,S.Pd SMP N 2 Ngadirojo
Agustina Nur H,S.Pd SMP N 2 Ngadirojo

Mata pelajaran Imu Pengetahuan Alam (IPA) sampai saat ini masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas mengajar pasti menjadi harapan semua guru.Gambaran ideal tentang siswa cerdas,mandiri dan aktif serta hasil yang memuaskan dalam setiap test sangat jarang terjadi. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kenyataan karena selama proses pembelajaran, banyak siswa yang pasif dan malu bertanya. Hal ini seringkali membuat guru menjadi risau bahkan terkadang merasa putus asa. Terkait dari persoalan tersebut guru menyadari sepenuhnya akan masalah yang selalu muncul dalam kegiatan belajar mengajar.

Belajar merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa dalam situasi pendidikan dan pengajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat atau sesuai dengan materi pelajaran sangat diperlukan dalam setiap kegiatan pembelajaran karena dapat menjadi penentu keberhasilan kegiatan pembelajaran. Hasil belajar siswa merupakan dampak dari pengajaran yeng berupa penyampaian materi pelajaran pelajaran dan dampak pengiring proses pembelajaran yang berupa model serta metode pembelajaran. Dengan ceramah,materi Sistem Gerak Pada Manusia rata-rata hasil belajar IPA di SMP Negeri 2 Ngadirojo kelas 8B tahun pelajaran 2019/2020 rendah, siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran. Hal ini dilihat dari hasil ulangan harian rata-rata kelas tidak mencapai ketuntasan belajar minimal (KKM).

Baca juga:  Tingkatkan Keaktifan Belajar Fisika dengan Jigsaw

Mengacu pada kondisi tersebut, guru sebagai pemegang kendali proses pembelajaran harus mampu mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa agar hasil akhir (rata-rata) ulangan harian menjadi lebih baik. Guru harus memilih model pembelajaran yang tepat bagi siswa yang dapat menunjang keberhasilan belajar mereka. Salah satu alternatif untuk pengajaran tersebut adalah model pembelajaran “Jigsaw”

Jigsaw merupakan salah satu dari metode kooperatif yang paling fleksibel (Salvin, 2005 dalam Muchlis, 2012). Model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu variasi model Collaborotive Learning yaitu proses belajar kelompok dimana setiap anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota.


Baca juga:  Belajar Mudah Matematika dengan Photomath

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997 dalam Kesuma, 2013)
Jigsaw didesain untuk meningkatkan tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian siswa saling bergantung sama lain dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan (Lie 2003 dalam Kesuma 2013).

Baca juga:  “ NHT ” Dongkrak Prestasi Belajar Matematika

Intelegensi dan penguasaan awal tentang materi yang dipelajari berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sehingga guru perlu menentukan tujuan belajar sesuai dengan kapasitas anak. Dalam proses pembelajaran ada beberapa anak yang lebih mudah menerima penjelasan dari teman sebayanya dibanding menerima penjelasan dari guru.Ada juga anak yang sebenanya bisa tapi takut untuk menyampaikan pendapatnya. Dengan metode jigsaw ini diharapkan siswa lebih kreatif,lebih berani menyampaikan pendapat, lebih bisa bekerja sama dengan orang lain dan lebih bisa menyerap materi pembelajaran dengan baik.

Agustina Nur H,S.Pd
SMP N 2 Ngadirojo