Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menurut sebagian besar siswa sangat sulit. Mata pelajaran ini menjadi momok yang menakutkan bagi siswa kelas V SDN 1 Tambahrejo Tunjungan Blora. Hal ini disebabkan oleh penguasaan konsep dasar matematika yang masih kurang. Pembelajaran daring masa pandemi juga menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kualitas pembelajaran matematika. Pelajaran matematika menekankan pada pemahaman suatu konsep-konsep matematika. Siswa terlebih dahulu harus mampu untuk memahami konsep dasar dari matematika tersebut. Belajar matematika melalui proses yang bertahap dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih kompleks.
Upaya untuk menciptakan ketertarikan dan kemudahan pembelajaran matematika,guru dapat menggunakan berbagai metode yang tentunya disesuaikan dengan karakteristik siswa, karakteristik pelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai. Metode menurut Reigeluth, merupakan salah satu taksonomi variabel pengajaran( Uno,2010 ). Metode yang digunakan diharapkan mampu memberikan stimulus yang dapat meningkatkan perhatian dan memudahkan pemahaman untuk kebutuhan pembelajaran siswa dari stimulus yang diberikan. Salah satu prinsip umum dalam mengajar yaitu dalam mengajar seorang guru harus memperhatikan perbedaan individual siswa( Uno,2010 ). Siswa memiliki potensi fisik dan psikis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu guru harus memberikan bimbingan individual kepada siswa sesuai kebutuhannya. Pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individu sesuai dengan teori konstruktivistik. Di mana teori pembelajaran tersebut percaya bahwa siswa memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda sesuai dengan kemampuannya( Degeng,2000 ).
Dengan adanya berbagai permasalahan pembelajaran matematika di SDN 1 Tambahrejo Tunjungan Blora, penggunaan Metode Kumon dalam pelajaran matematika mampu menjadi solusi yang tepat. Metode kumon dipilih dan digunakan dalam pemecahan masalah dengan beberapa alasan yang menjadi pertimbangan dan keunggulan metode kumon, yaitu : (1) kumon menggali potensi individu dengan metode belajar mandiri, (2) program dan bimbingan metode kumon diberikan secara perorangan pada tingkatan yang tepat, (3) lembar kerja kumon disusun secara sistematis, (4) metode kumon menerapkan pembelajaran dalam waktu singkat dan rutin setiap hari ,dan (5) kumon menanamkan rasa percaya diri, rasa bahagia, dan berkompetisi dari keberhasilan anak mencapai target dengan kemampuannya sendiri.
Metode kumon diterapkan melalui lembar kerja yang disusun secara sistematis dan “small step” sesuai dengan materi pelajaran dalam beberapa tahapan perkembangan siswa. Lembar kerja ini akan memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan kemampuan maksimalnya, karena awal pembelajaran kumon akan diberikan tes penempatan sebagai penentu tingkatan kemampuan siswa untuk mengetahui titik pangkal yang tepat. Kata tepat dapat diartikan, bahwa siswa mengerjakan kumon sesuai dengan kemampuannya tanpa adanya bantuan dari guru. Program belajar dimulai dari bagian yang dapat dikerjakan siswa dengan mudah, dan sedikit demi sedikit dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Meskipun siswa berada pada kelas yang sama, namun memiliki tingkatan kemampuan yang berbeda. Jika siswa mencapai target pada tingkatan tertentu, maka siswa tersebut diperkenankan melanjutkan pada tingkatan berikutnya. Namun jika siswa belum berhasil menyelesaikan tingkatannya,dengan bimbingan guru siswa harus mengulang sampai berhasil menyelesaikan tingkatannya.
Melalui penerapan metode kumon ini, hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Tambahrejo Tunjungan Blora mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan metode kumon guru dapat mengetahui kemampuan masing-masing siswanya sehingga dapat memberikan bimbingan yang tepat demi tercapainya hasil belajar yang maksimal. (*)
Oleh :
Suparno,S.Pd.SD.
Guru SDN 1 Tambahrejo
Tunjungan-Blora