Masa pandemi sudah hampir berlalu, PTM (Pembelajaran Tatap Muka) sudah mulai dilakukan,dengan adanya PTM seorang guru dapat memantau perkembangan anak didiknya. Melalui tugas-tugas yang diberikan setiap hari dapat terlihat, hasil yang dicapai sangat baik atau memuaskan.Namun pada saat PTM terjadi, barulah diketahui kemampuan siswa yang sebenarnya.Kebanyakan orang tua tidak sabar dalam memberikan pengertian atau membantu menyelesaikan tugas-tugas anaknya.Sehingga tugas-tugas siswa yang seharusnya dikerjakan siswa,dikerjakan sendiri oleh orang tuanya ataupun kakaknya.Dengan adanya PTM yang dilaksanakan seminggu 2 kali merupakan waktu yang tepat bagi guru untuk memberikan materi yang tertinggal, Disini peran seorang guru sebagai pengajar dan pembimbing siswa dituntut untuk ekstra sabar dan pelan-pelan agar materi dapat diserap oleh siswa yang telah lama melaksanakan sekolah daring.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah mata pelajaran yang erat kaitannya terutama dalam menerima dan mengkomunikasikan berbagai teknologi yang terus berkembang seperti sekarang ini ,mampu menciptakan sumber daya manusia yang terampil,teliti dan cerdas.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut maka siswa perlu dilibatkan secara aktif, kreatif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.Dalam pembelajaran IPA materi ciri-ciri morfologi pada tumbuhan di kelas VI semester I SD Negeri Sawah Besar 02 menunjukkan hasil yang kurang maksimal.Walaupun sudah banyak yang mencapai KKM namun belum menunjukkan hasil yang maksimal.Banyak siswa yang belum bisa menyebutkan ciri-ciri morfologi pada tumbuhan.Hal ini disebabkan karena penggunaan metode yang kurang menarik bagi siswa,alat peraga yang hanya berupa gambar atau visual kurang memberikan dampak yang positif dalam pembelajaran.Keberhasilan dalam proses pembelajaran salah satunya didukung dengan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Untuk membangkitkan semangat belajar dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri morfologi pada tumbuhan ,guru mengganti dengan model pembelajaran observasi.Sesuai dengan pendapat dari Ridwan ( 2007 : 76 ) mengemukakan bahwa observasi adalah pengamatan secara langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan .Karena sifatnya mengamati maka alat yang paling pokok dan penting adalah panca indera ,terutama indera penglihatan.Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan terhadap subyek,yaitu mengamati ciri-ciri morfologi pada tumbuhan. dan perubahan yang dialami siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.
Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Poerwodarminto (1976 : 369) menjelaskan bahwa identifikasi masalah adalah penentuan atau penetapan identitas seseorang atau benda.Langkah pertama yang dilakukan dalam metode observasi adalah mengelompokkan siswa menjadi kelompok kecil -kecil berjumlah tiga atau empat anak yang dipilih berdasarkan tingkat kemampuan siswa,sedang,pandai dan kurang.Langkah kedua menentukan obyek yang akan diamati kemudian mengelompokkan tumbuhan berdasarkan kesamaan ciri-cirinya, ketiga mencari persamaan dan perbedaan pada bagian-bagia tumbuhan..
Pengamatan dilakukan pada beberapa tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan siswa. Selain menggunakan metode observasi ,untuk meningkatkan hasil belajar , maka guru harus mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri siswa meliputi kesehatan jasmaniah dan rohaniahnya.Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar diri siswa meliputi keluarga,sekolah dan masyarakat.Dengan memahami faktor-faktor yang dapat mengganggu keberhasilan siswa juga penggunaan metode belajar yang menarik,maka dari hari kehari siswa sudah dapat menyebutkan ciri-ciri morfologi pada tumbuhan dan hasil belajar yang dicapaii siswa SD Negeri Sawah Besar 02 mengalami peningkatan yang sangat memuaskan.
Jumirah S.Pd
Guru SDN Sawah Besar 02 Semarang