Menghafal bukanlah proses utama dalam belajar. Namun menghafal merupakan alat bantu dalam proses belajar. Untuk memahami materi pelajaran, tentunya peserta didik haruslah hafal dasar-dasar dalam pengetahuan itu terlebih dahulu.
Hafalan memegang peranan yang sangat penting dalam materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, terutama hafalan surah pendek dalam Al-Qur’an. Apabila tidak hafal surah pendek Al-Qur’an, maka peserta didik tidak dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terutama saat melaksanakan ibadah salat. Ibadah salat tidak akan lengkap apabila tidak membaca surah pendek Al-Qur’an.
Banyak orang mengatakan “Bisa Karena Terbiasa”. Hal ini yang dialami oleh beberapa peserta didik di SD Negeri 1 Bruno yang masuk pada kategori prestasi rata-rata ke bawah. Bagi peserta didik yang kurang memiliki daya tangkap tinggi, menghafal adalah sesuatu yang sangat membebani mereka.. Namun bagi peserta didik yang pandai, maka menghafal surah pendek Al-Qur’an adalah suatu hal yang mudah.
Untuk lebih memudahkan menghafal surah pendek Al-Qur’an dalam skala klasikal, dengan jumlah peserta didik yang banyak dan dengan latar belakang kemampuan yang berbeda-beda pula, maka guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SD Negeri 1 Bruno menggunakan metode pembiasaan. Metode pembiasaan ini dilakukan untuk membantu peserta didik menyerap dasar-dasar dalam ilmu pengetahuan dengan tidak memberikan beban yang berat kepada masing-masing peserta didik.
Untuk memudahkan peserta didik menghafalnya tanpa memberikan beban yang sangat berat, maka guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memberikan pengarahan kepada peserta didiknya untuk melakukannya setiap hari. Peserta didik yang telah dibiasakan membaca surah pendek Al-Qur’an sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, maka tanpa ada perintah dari guru, mereka akan melakukan kebiasaan itu setiap harinya. Pada awalnya peserta didik memang tidak terbiasa. Namun sesuatu yang tidak biasa, bisa menjadi terbiasa karena dibiasakan dan akhirnya terciptalah suatu kebiasaan.
Surah pendek yang menjadi kompetensi dasar dalam setiap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada tiap semester masing-masing kelas, dijadwalkan dibaca oleh peserta didik sebelum dimulainya pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada setiap minggunya.
Pada awal semester terdapat materi surah pendek Al-Qur’an yang menjadi kompetensi dasar, maka surah pendek itulah yang dibaca disetiap awal pelajaran pada jam tatap muka pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti selama satu semester beserta arti atau terjemahannya.
Pada awalnya peserta didik diajarkan cara membaca yang benar, kemudian diberi tugas menghafalkan. Di setiap minggu semua peserta didik secara klasikal melafalkan surah pendek tanpa melihat teks atau tanpa melihat Al-Qur’an.
Peserta didik yang pandai akan melafalkannya dengan lancar. Hal ini akan membantu menghidupkan kelas. Sedangkan peserta didik yang memiliki kemampuan rata-rata ke bawah akan mengikutinya, karena sering mendengar dan dituntut untuk hafal sehingga ikut melafalkannya secara klasikal. Peserta didik yang pandai akan tetap mengingat hafalannya, sedangkan peserta didik yang memiliki kemampuan rata-rata ke bawah akan menjadi hafal karena adanya pembiasaan yang dilakukan disetiap minggunya.
ANIK WIDARTI, S.Pd.I.
Guru PAIBP SD Negeri 1 Bruno, Bruno, Purworejo