Sebagai Guru, kita harus bisa memahami seperti apa dunia anak. Dunia Anak tidak terlepas dari permainan. Perkembangan bermainan anak usia SD menurut Hurlock memasuki tahapan Play stage/Tahap bermain (Andang Ismail,2006:40). Bagi anak,kegiatan bermain adalah suatu kegiatan yang serius, tetapi mengasyikkan (Conny R.Semiawan,2008:20). Menurut Monks dalam Pitadjeng (2006:95) anak dan permainan merupakan dua pengertian yang hampir tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Bermain sambil belajar adalah upaya menyampaikan materi belajar kepada anak dengan cara bermain atau dengan cara menyenangkan sehingga tanpa disadari anak memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari proses belajar yang mudah (Andang Ismail,2006:296).Permainan merupakan salah satu metode yang dapat dipilih oleh guru untuk mengajar matematika sehingga menarik siswa dan tidak membosankan.
Kemampuan operasi hitung yang perlu dikuasai siswa berupa kecakapan dalam menyelesaikan soal dengan tepat. Selama ini untuk menguasai kemampuan operasi hitung misal penjumlahan dan pengurangan dalam proses pembelajaran terkadang siswa diajarkan untuk menghafal tanpa memahami dengan benar konsep yang sebenarnya. Penerapan metode permainan dalam proses belajar mengajar menyajikan suasana belajar yang berbeda,yang membuat peserta lebih nyaman belajar. Sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan operasi hitungnya dengan bermain sambil belajar,karena bermain adalah sarana belajar yang paling efektif dan menyenangkan.
Kartu bilangan dibuat dengan kertas manila berukuran 10 x 8cm.Permainan Kartu bilangan dilakukan dengan aturan sebagai berikut: Permainan dilakukan dalam kelompok kecil yang beranggotakan 4 -6 anak. Dalam permainan kartu bilangan,kartu dibagi habis kepada semua anggota,sisakan satu kartu untuk memulaii permainan,siswa mencari pasangan kartu berikutnya untuk melanjutkan permainan. Dilakukan berulang ulang sampai ada salah satu siswa yang kehabisan kartu dan dinyatakan sebagai pemenang. Permainan dapat diulang beberapa kali,sehingga pemenangnya tidak hanya satu anak saja.
Permainan kartu dua persegi bilangan (Domi numbers). Kartu domi numbers adalah kartu yang berbentuk seperti kartu domino. Cara membuat:gambarlah rangkaian 2 persegi pada kertas manila atau karton dengan ukuran 3x 6 cm sebanyak 28 gambar atau sesuai kebutuhan. Cara menggunakan permainan dua persegi bilangan sebagai berikut:Bagilah anak menjadi kelompok yang beranggotakan maksimal 4 anak. Berilah petunjuk cara bermain dan beri waktu anak bermain kira kira 30 menit Cara bermain setiap pemain diberi 4 kartu sebagai modal awal.Sisa kartu ditumpuk dalam keadaan tertutup. Secara bergilir pemain memasangkan kartu yang sesuai dengan kartu yang terbuka dari kartu yang dipegang, jika tidak mempunyai boleh mengambil dari kartu yang tertutup,jika kartu yang diambil tidak cocok disimpan dan dilanjut pemain berikutnya. Permainan berhenti saat semua kartu habis dipasangkan. Pemenang permainan adalah yang habis kartunya atau paling sedikit sisanya.
Dalam pelaksanaan metode permainan kartu terdapat kelemahan yaitu pembelajaran memakan waktu lama, aturan permainan menang kalah mengganggu pembelajaran karena siswa yang kalah tidak mau meneruskan permainan. Untuk itu sebagai guru kita harus memperbaiki dengan cara membimbing dan mengarahkan kepada anak serta waktu permainan yang dibatasi ,dan di dapat hasil yaitu terjadi peningkatan hasil belajar siswa,peningkatan terjadi karena proses belajar yang mudah dengan permainan.Dimana pembelajaran berlangsung menyenangkan dengan menerapkan tiga prinsip utama pembelajaran yang disampaikan oleh Jean Piaget yaitu belajar aktif,belajar lewat interaksi sosial dan belajar lewat pengalaman sendiri.
Siti Nashuha
Guru SD N PAGERON,Kemiri,Purworejo