Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar secara aktif dalam mengembangkan kreativitas berfikirnya. Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran adalah membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi diri sendiri. Siswa diharapkan termotivasi dan senang melakukan kegiatan belajar yang menarik dan bermakna. Hal ini berarti model pembelajaran sangat penting dalam kaitannya dengan keberhasilan belajar.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) disusun dalam rangka merespon secara positif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan keadaan dan kebutuhan setempat.
Pada sekolah kami pembelajaran IPS sampai dengan saat ini masih berkutat pada metode ceramah. Penggunaan metode ceramah secara terus menerus dalam proses pembelajaran kurang tepat karena dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa. Terutama jika digunakan tanpa media pembelajaran. Pembelajaran menjadi membosankan karena siswa tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan. Siswa hanya mendengarkan dan aktif dalam membuat catatan saja. Metode ceramah disertai dengan mencatat ini menjadikan pembelajaran kurang berhasil. Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukkan oleh ketidak berhasilan siswa dalam menguasai materi yang dibahas dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu diperlukan strategi khusus yang bermanfaat, sebagai alternatif dari mencatat. Strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat siswa sehingga siswa diharapkan termotivasi dan senang melakukan kegiatan belajar yang menarik dan bermakna. Untuk mengatasi kondisi tersebut penulis menerapkan salah satu model belajar yang saat ini populer dalam pembelajaran yaitu Model Pembelajaran Picture and Picture.
Metode Pembelajaran kooperatif Picture and Picture adalah suatu model pembelajaran dengan mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran, dimana penggunaan gambar tersebut akan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Jika di sekolah sudah menggunakan ICT dapat menggunakan Power Point atau software yang lain. Pembelajaran dengan penerapan metode Picture and picture ini menekankan pada penggunaan alat peraga yang efektif sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga siswa akan lebih antusias untuk memahami materi pembelajaran.
Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan metode Picture and Picture yaitu:1.Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai , 2. Guru menyajikan materi sebagai pengantar, 3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi, 4. Guru menunjuk /memanggil siswa secara bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis, 5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran dari urutan gambar tersebut, 6. Dari alasan/urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai, 7. Siswa diajak untuk menyimpulkan/merangkum materi yang baru saja diterimanya.( Jamal M, Asmani : 2011:39)
Setelah penulis menerapkan metode Picture and Picture ternyata berpengaruh terhadap minat siswa dalam belajar IPS. Mereka lebih bersemangat dalam belajar dan mengikuti pelajaran. Melalui metode ini siswa dapat menemukan suatu konsep tentang materi pembelajaran dan dapat berfikir secara konkret melalui metode yang digunakan. Setiap ide yang dimiliki siswa dituangkan, ditampung untuk selanjutnya dimodifikasi sebagai ide untuk menyelesaikan permasalahan. Untuk kelancaran penerapan metode ini penulis berperan sebagai mediator, motivator, dan fasilitator dalam proses pembelajaran. Adanya Picture and Picture dalam pelajaran IPS menjadikan aktifitas belajar siswa menjadi lebih menarik.
Atik Amintarsih, S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Geyer Kabupaten Grobogan
