Peningkatan mutu pendidikan mata pelajaran Geografi dapat dilakukan melalui perbaikan dan perubahan kurikulum, guru, metode pembelajaran serta proses pembelajaran. Kualitas proses pembelajaran akan menentukan hasil belajar peserta didik yang pada akhirnya dapat menentukan keberhasilan proses pendidikan itu sendiri.
Penggunaan metode konvensional membuat peserta didik merasa bosan dan tidak tertarik dengan mata pelajaran geografi. Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh peserta didik tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran peserta didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan penguatan (reinforcement). Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar. Salah satu jenis media pembelajaran adalah media gambar. Menurut Sardiman, media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari, misalnya menyangkut manusia, peristiwa-peristiwa, benda-benda, tempat dan sebagainya. Penggunaan media gambar disamping mudah didapat dan murah harganya diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dan sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan (materi pembelajaran) yang lebih konkrit sehingga mudah dipahami. Selain itu penyajian media gambar dapat dibuat semenarik mungkin sehingga diharapkan siswa lebih tertarik dan mudah memahami materi.
Menurut Slavin Teams Games Tournament (TGT) terdiri dari suatu siklus kegiatan pengajaran yang diatur yaitu terdiri dari a) mengajar yaitu mempresentasikan pelajaran, b) belajar Tim, yaitu peserta didik mengerjakan LKS dalam tim mereka untuk menuntaskan bahan ajar tersebut, c) turnamen yaitu peserta didik terlibat dalam permainan akademik dalam meja-meja turnamen tiga anggota homogen, d) penghargaan tim, yaitu skor tim dihitung berdasarkan pada skor turnamen anggota tim, dan papan buletin yang telah disiapkan digunakan untuk menempel hasil turnamen tersebut sebagai penghargaan kepada tim yang berkinerja baik.
Penggunaan metode Teams Games Tournament (TGT) dan media gambar cetak pada proses pembelajaran tingkatkan hasil belajar juga keaktifan peserta didik pada materi atmosfer. Proses pembelajaran ini sudah diterapkan di SMA Negeri 3 Tegal pada tahun pelajaran 2015/2016 pada kelas X IPS 3.
Hasil pelaksanaan penggunaan metode Teams Games Tournament (TGT) dan media gambar cetak pada proses pembelajaran materi atmosfer secara klasikal kelas X IPS 3 SMA Negeri 3 Tegal mampu mencapai ketuntasan yaitu secara keseluruhan lebih dari 85 % peserta didik mendapat nilai lebih dari 76 (KKM = 76).
Metode Teams Games Tournament (TGT) dan media gambar cetak pada proses pembelajaran masih perlu dilakukan dengan penggunaan media cetak yang lebih variatif sehingga peserta didik merasa dinamis dalam mengikuti proses pembelajaran materi – materi pembelajaran yang lain.
TRIYONO, S.Pd
SMA Negeri 3 Tegal