MIMPI Berwisata Wujudkan Keaktifan Siswa

Dwi Sulistyorini, S.Pd. Guru SMP Negeri 1 Purworejo
Dwi Sulistyorini, S.Pd. Guru SMP Negeri 1 Purworejo

MIMPI Berwisata? Apa enaknya sih berwisata hanya dalam mimpi? Eit jangan salah dulu. MIMPI Berwisata dalam hal ini berkaitan dengan media dan metode pembelajaran. MIMPI dalam tulisan ini merupakan singkatan dari multimedia pembelajaran interaktif yang merupakan salah satu media untuk menyampaikan materi pembelajaran. Berwisata merupakan salah satu metode untuk menyampaikan materi pembelajaran . Bagaimana implementasinya dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dengan MIMPI Berwisata dapat membuat siswa aktif dalam proses belajar mengajar?
Di SMP Negeri 1 Purworejo pada awalnya penulis merasa kesulitan menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan berbagai metode yang penulis kuasai. Penulis menyadari di era millenium ini para siswa pada umumnya sangat dekat dengan dunia komputer, sehingga penulis memilih media yang berkaitan dengan komputer. Kita bisa memanfaatkan komputer yang ada di sekolah bagi siswa yang tidak mempunyai laptop atau komputer.

Baca juga:  Belajar Matematika Mengasyikkan dengan Permainan Congklak

Langkah pertama dalam MIMPI Berwisata ini guru menyiapkan multimedia pembelajaran interaktif yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Siswa diminta mempelajari materi tersebut dengan menggunakan komputer atau laptop yang ada. Jika penguasaan materi dengan MIMPI ini dirasa sudah cukup dilanjutkan dengan “Berwisata”nya. Makna berwisata dalam kehidupan sehari-hari adalah pergi ke suatu obyek wisata dengan menempuh rute tertentu dan kembali lagi ke rumah. Sebelum kita berwisata tentunya harus menyiapkan berbagai perlengkapannya. Pada proses belajar mengajar menggunakan metode wisata proses pembelajarannya bisa dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Di tempat tujuan wisata yang sudah ditetapkan, siswa diwajibkan menjawab pertanyaan. Jika pembelajarannya dilakukan di dalam kelas sebagai tujuan wisatanya adalah meja-meja yang di atasnya sudah diletakkan kertas berisi pertanyaan. Jika pembelajarannya dilakukan di halaman kelas kertas yang berisi pertanyaan dapat diletakkan di ranting tanaman-tanaman. Kertas diletakkan dalam posisi bagian pertanyaan tidak terlihat. Untuk persiapan wisata dengan metode berwisata ini adalah penggunaan MIMPI seperti yang sudah diuraikan di depan.

Baca juga:  Picture Series Mudahkan Siswa Menulis Text Narative

Dari tujuan wisata yang satu siswa berjalan ke tujuan wisata yang lain sampai sejumlah tujuan wisata yang ditetapkan terlewati. Setelah sejumlah tujuan wisata terlewati mereka kembali ke posisi awal untuk mereviu jawaban. Sebagai langkah awal untuk memulai metode berwisata ini guru menyiapkan serangkaian pertanyaan. Jumlah pertanyaan yang disediakan harus melebihi jumlah kelompok yang ada untuk menghindari kemacetan. Setiap pertanyaan tersebut ditulis pada selembar kertas, satu kertas berisi satu pertanyaan. Kertas yang berisi pertanyaan tersebut diletakkan di meja-meja atau ranting-ranting tanaman. Satu meja atau satu tanaman terdapat satu pertanyaan. Agar permainan ini lebih seru guru bisa menggunakan peluit untuk memberi aba-aba. Bunyi peluit sekali siswa mulai mengerjakan pertanyaan yang ada didekatnya. Siswa diberi waktu untuk mengerjakan dan berhenti mengerjakan setelah terdengar bunyi peluit dua kali. Pada saat terdengar bunyi peluit tiga kali siswa bebas berjalan berkeliling mencari pertanyaan berikutnya. Aturan permainannya satu pertanyaan dihadapi satu kelompok untuk satu kurun waktu. Bunyi peluit panjang menandakan berakhirnya perjalanan, siswa kembali ke posisi awal untuk mereviu jawaban dan membahasnya secara klasikal.

Baca juga:  Gerakan 1D2T, Wujud Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Pembelajaran

Keuntungan metode ini adalah pembelajarannya menjadi menarik dan siswa menjadi leluasa untuk bergerak. Selain itu dapat melatih kerjasama antar siswa, juga melatih siswa menghargai waktu. Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa dengan MIMPI Berwisata proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan siswa menjadi lebih aktif. Harapannya target pembelajaran akan tercapai.



Dwi Sulistyorini, S.Pd.
Guru SMP Negeri 1 Purworejo