Setiap mendengar IPS dalam benak siswa selalu terbayang materi yang banyak dan membosankan, sulit dimengerti dan dipahami. Memang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang diminati dan tidak menarik bagi sebagian besar siswa karena cakupan materinya yang sangat luas. Apalagi untuk jenjang SMP cakupan materi geografi, sejarah ekonomi, dan sosiologi dijadikan satu dalam mata pelajaran IPS Terpadu. Materi yang luas inilah yang menjadi salah satu sebab kurangnya minat belajar siswa. Hal ini juga terjadi di SMP Negeri 1 Penawangan. Tentu saja ini merupakan tantangan bagi guru IPS agar dalam penyampaikan materi bisa lebih menarik minat siswa. Berbagai metode maupun model pembelajaran bisa di pakai dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar agar siswa tidak cepat merasa bosan dengan materi pelajaran yang luas tetapi dapat dipahami siswa dengan mudah. Memang perlu teknik tertentu agar materi yang luas dalam IPS dapat disampaikan kepada semua siswa secara efektif. Siswa perlu membuat catatan yang ringkas, mudah dipahami, dan menarik tetapi bisa mencakup semua materi.
Salah satu cara membuat catatan yang ringkas, mudah dipahami dan menarik adalah mind mapping atau peta konsep. Dalam arti yang luas mind mapping adalah sebuah metode untuk mengelola informasi secara keseluruhan melalui pemetaan peta pikiran berbentuk percabangan. Dua hal penting dalam mind mapping adalah imajinasi siswa dan asosiasi atau kemampuan siswa mengaitkan tiap materi. Teknik mencatat menggunakan mind mapping dapat mempermudah proses mengingat, mempercepat proses mencatat karena hanya menggunakan kata-kata kunci dalam suatu tema atau topik.
Langkah awal guru dalam penerapan teknik mind mapping adalah menjelaskan secara garis besar terhadap suatu tema untuk memberikan gambaran umum kepada siswa tentang materi yang akan di pelajari kemudian tiap materi akan dibahas secara detail dan terperinci sehingga siswa dapat memiliki pengetahuan yang cukup. Guru memberikan contoh teknik mind mapping secara sederhana dan mendorong siswa membuat mind mapping yang lebih kreatif.
Tema utama harus di letakkan di tengah sebagai titik sentral atau fokusnya. Misalnya dalam materi IPS kelas VII semester genap dalam pokok bahasan Kehidupan Manusia Indonesia pada Masa Pra Aksara. Kata kunci atau topik utamanya adalah Masa Pra Aksara. Percabangannya dimulai dari pengertian, periodisasi masa pra aksara dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Semua materi atau informasi yang ada dapat diolah agar dapat dibuat mind mapping seefektif mungkin dengan bentuk, simbol, dan warna yang menarik sehingga akan dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Peran guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sangat diperlukan.. Hal ini membuat siswa merasa nyaman dan menjadi lebih bersemangat dalam proses membelajaran. Dengan demikian diharapkan siswa akan mampu membuat catatan dengan tehnik Mind Mapping yang bervariasi dan menarik. Semakin sering siswa membuat catatan dengan tehnik ini maka hasilnya akan semakin bagus dan manfaatnya akan semakin di rasakan baik oleh siswa ataupun guru. Proses ini dipengaruhi oleh kemampuan, emosi dan situasi pada setiap proses pembelajaran yang berbeda.
Mind mapping dapat mengembangkan potensi kerja otak kanan dan kiri sehingga akan memudahkan setiap siswa untuk mengatur dan mengingat semua bentuk informasi. Adanya kombinasi warna simbol dan bentuk akan memudahkan otak dalam menyerap materi ataupun informasi yang diterima. Secara umum, mind mapping bermanfaat untuk memberikan pandangan secara menyeluruh tentang suatu pokok bahasan, memusatkan perhatian dan meningkatkan pemahaman siswa. Dengan demikian, materi IPS yang luas akan menjadi lebih mudah dipahami siswa dengan teknik mind mapping. Pada akhirnya, harapan guru untuk mendongkrak minat belajar siswa dengan menggunakan teknik mind mapping akan dapat menjadi kenyataan.
DWI SUNARYATI, S.Pd
UNIT KERJA : SMP NEGERI 1 PENAWANGAN