Menurut Permendiknas No 37 Tahun 2018 tentang Standar Isi, bahwa salah satu kompetensi dasar keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa Sekolah Dasar Kelas IV pada Tema 6 Cita-citaku adalah : Menulis dan melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
Namun ketika kompetensi dasar keterampilan itu disampaikan kepada siswa kelas IV SDN 2 Tanjungsari, sebagian besar siswa mengalami kesulitan, hal itu ditunjukkan pada capaian ketuntasan hasil belajar, Jauh dibawah Ketuntasan minimal yang diharapkan. Rendahnya kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam menulis puisi tersebut disebabkan kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru. Ketidakefektifan tersebut disebabkan oleh kurang tepatnya media yang diterapkan guru dalam pembelajaran yang digunakan. Guru tidak dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri siswa agar secara leluasa dapat mengekspresikan perasaannya. Siswa kurang mendapat kesempatan untuk melakukan konstruksi pengetahuan dan mengembangkan pengetahuan itu menjadi sebuah produk pengetahuan baru.
Pembelajaran menulis puisi dapat terjadi dengan efektif jika guru dapat menerapkan media pembelajaran yang dapat memberikan peluang kepada siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif . Media tersebut diharapkan dapat membuat siswa memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu belajar dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, keyakinan akan potensi diri itulah yang akan meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk menyikapi permasalahan tersebut, diperlukan satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis puisi dan tentunya meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi sehingga meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas sebagai guru menyadari bahwa keberhasilan dari proses pembelajaran sangat ditentukan oleh media dan strategi pembelajaran yang digunakan. Dalam hal ini diperlukan suatu Media pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa, mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat meningkatkan pula hasil belajar siswa. Guna mencapai tujuan di atas maka guru harus memilih media yang tepat dan untuk menjawab permasalahan di atas, yang pada akhirnya untuk memilih media Mind Mapping sebagai salah satu media pembelajaran pada materi menulis dan melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
Dalam metode peta pikiran (mind mapping) ini , pertama-tama siswa menguraikan unsur intrinsik dalam bentuk pemetaan sederhana dengan gambar-gambar atau simbol berwarna yang memperkuat makna. Dari peta pikiran tersebut, siswa dapat menjabarkan kembali dengan tema puisi yang berbeda. Tema tersebut diletakkan di pusat kemudian dijabarkan dalam ranting-ranting yang lebih kecil berupa pilihan kata dan kalimat yang direncanakan. Simbol serta gambar berwarna yang digunakan berpotensi mengoptimalkan fungsi kerja otak kanan yang membangkitkan kreativitas serta imajinasi sehingga diharapkan siswa tidak kehabisan ide dalam menulis puisi.
Peta pikiran (mind mapping) tersebut juga dapat digunakan guru untuk menyusun langkah-langkah pembelajaran secara sistematis dengan berbagai kreasi teknik pembelajaran yang bervariatif yang telah direncanakan. Di samping itu, guru dapat menggunakan mind mapping ini untuk meringkas materi serta menampilkannya dengan lebih bervariatif dan berwarna. Dengan demikian, guru diharapkan dapat membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran menulis puisi.
Sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : (1). Pemanfaatan Media mind mapping dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis puisi siswa, dimana prosentase hasil pengamatan kualitas pembelajaran menulis puisi siswa setelah direkapitulasi antara hasil pengamatan dari gurui dan kolaborator didapat hasil perolehan. (2). Pemanfaatan media peta pikiran mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa , dimana hasil pencapaian belajar siswa pada penilaian kinerja untuk hasil belajar siswa setelah diadakan penilaian menulis puisi.
HANUR SADIKIN, S.Pd.SD
SD Negeri 2 Tanjungsari, Jatisrono, Wonogiri.