Mind Mapping Tingkatkan Keterampilan Menulis Siswa

Sriyati, S.Pd. I (Guru MIN 3 Grobogan)
Sriyati, S.Pd. I (Guru MIN 3 Grobogan)

Pendidikan adalah usaha untuk menghasilkan sumber daya manusia terdidik dan cerdas dalam menjawab tantangan masa depan. Usaha pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia terdidik dan cerdas dalam menjawab tantangan masa depan seperti termaktub dalam pembukaan UUD 1945.

Sekolah dasar adalah tempat pertama yang memberikan dasar pembentuk kepribadian individu. Untuk itu guru perlu membekali siswa dengan kepribadian, kemampuan dan keterampilan dasar yang cukup sebagai landasan untuk mempersiapkan pengalamannya pada jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan di Indonesia menempatkan pelajaran Bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian ketrampilan yang berhubungan dengan proses-proses yang mendasari pikiran. Menurut Tarigan, ada empat aspek keterampilan berbahasa yang mencangkup dalam pengajaran bahasa yaitu: (1) keterampilan menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca (reading skills); dan (4) keterampilan menulis (writing skills).
Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar yang memegang peranan penting adalah pengajaran menulis. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan yang harus dimiliki dalam berbahasa. Kemampuan menulis tidak secara otomatis dapat dikuasai oleh siswa, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur sehingga siswa lebih mudah berekspresi. Kemampuan menulis harus ditingkatkan sejak kecil atau mulai dari pendidikan Sekolah Dasar, agar kemampuan siswa untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan melalui bentuk tulisan akan berkembang.

Baca juga:  Belajar Bahasa Inggris Melalui Siaran Radio

Pada kenyataan dilapangan, kemampuan menulis siswa pada kelas III MI Negeri 3 Grobogan masih rendah. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa dalam pembelajaran menulis masih kurang inovatif. Hal ini ditandai dengan adanya siswa yang kurang bersungguh-sungguh dalam menulis, belum terampil dalam menyusun kata dan memilih kata yang tepat. Bahkan sebagian besar siswa mengangggap menulis merupakan pelajaran membosankan. Selain itu kurangnya keterampilan siswa dalam menulis dapat diketahui dari perolehan nilai yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Salah metode pembelajaran yang dipilih adalah mind mapping, karena Mind mapping merupakan teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak. Metode Mind mappping ini adalah cara yang paling efektif dalam memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data dari atau ke otak. Selain itu metode ini juga dikategorikan sebagai teknik pembelajaran yang kreatif karena didalam pembuatan mind mapping ini bibutuhkan imajinasi dari pembuatnya. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Buzan pada awal 1970-an artinya, system ini telah teruji sekian puluh tahun. Metode pembelajaran mind mapping mempunyai banyak kelebihan antara lain: 1) Proses pembuatannya menyenangkan karena tidak hanya semata-mata mengandalkan otak kiri saja; 2) Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala; 3) Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain; 4) Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis; dan 5) Melatih konsentrasi.


Baca juga:  Pelayanan Pendidikan Inklusif Melalui ‘Kalimat Sakti’

Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan di kelas dengan menerapkan Mind Mapping ternyata siswa merasa senang karena mereka bisa bebas mengeksplorasikan kemampuan berkhayal dan menuangkan imajinasinya dalam membuat mapping berupa gambar dan tulisan yang mereka buat sendiri. Hal ini berimbas pada keaktifan dan munculnya keberanian siswa dalam pembelajaran.

Dengan demikian, menggunakan Mind Mapping dalam pembelajaran ternyata dapat meningkatkan aktivitas dan ketrampilan menulis siswa. Siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal melalui pengalaman yang mereka rasakan sendiri, lebih menyerap informasi karena mereka dapat mengkonstruksikan pengalamannya di dalam hidupnya. Mind Mapping sangat efektif untuk meningkatkan ketrampilan menulis siswa. Siswa tidak hanya duduk diam terpaku dengan materi pelajaran, tetapi turut aktif sehingga dapat menemukan pengalaman yang menarik dalam pembelajaran.

Baca juga:  Tingkatkan Hasil Belajar Tata Surya Melalui Pendekatan Konstruktivisme

Sriyati, S.Pd. I
(Guru MIN 3 Grobogan)