Mind Mapping Tingkatkan Minat Belajar Fisika

Lies Mira Fitri Astuti, S.T, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Ngaringan Grobogan
Lies Mira Fitri Astuti, S.T, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Ngaringan Grobogan

Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ), adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang terdiri dari ilmu hayati( biologi) dan ilmu alam (fisika dan kimia).Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sejak dulu kurang diminati kebanyakan siswa karena dianggap mata pelajaran yang sulit setelah matematika. Sebagai salah satu mata pelajaran ujian nasional ditingkat SMP, nilai IPA selalu kurang memuaskan. Seperti halnya di SMP N 1 Ngaringan, banyak siswa enggan karena merasa kesulitan dalam memahami dan mempelajari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ini, terutama ketika mempelajari materi Fisika. Dimana banyak sekali rumus-rumus yang harus dihafalkan dan dipahami. Minat belajar fisika di SMP N 1 Ngaringan memang termasuk kurang. Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal: pertama, mereka kurang memahami pengertian besaran, pengertian satuan. Kedua, mereka kesulitan membedakan antara lambang dan satuan. Ketiga, dalam rumus fisika banyak terdapat penggunaan huruf yang sama untuk lambang yang berbeda,misalnya lambang frekwensi dan gaya,sama-sama menggunakan huruf “f”. Beberapa alas an tersebut melatarbelakangi penulis untuk mencoba menggunakan Mind Mapping dalam pembelajaran fisika dikelas untuk memudahkan siswa memahami dan menghafal.

Baca juga:  “METEOR” Tingkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA

Mind Mapping atau peta pikiran adalah suatu teknik pembuatan catatan-catatan yang dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan perencanaan, penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat struktur, pengumpulan ide-ide untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan wawancara (Svantesson,2004:1).Dengan mind mapping penulis mengajak siswa membuat cara termudah untuk mendapatkan informasi dengan catatan-catatan kreatif dan efisien. Misalnya saat memberikan materi tentang Hukum Archimedes, ada beberapa hal yang harus dipahami dan diketahui siswa, antara lain bunyi Hukum Archimedes, menghitung besarnya gaya Archimedes, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya Archimedes dan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu berkaitan dengan hukum Archimedes, dikenal istilah benda melayang, terapung dan tenggelam. Dimana masing-masing keadaan tersebut tentu ada ciri-cirinya, bagaimana suatu benda akan terapung, melayang dan tenggelam dalam zat cair.

Baca juga:  Peer Tutoring Gairahkan Belajar Siswa

Pembuatan Mind Mapping untuk materi yang berkenaan dengan hukum Archimedes tersebut dengan membuat peta pikiran berupa catatan-catatan antara lain, peta pertama tentang bunyi hukum Archimedes(yaitu :jika sebuah benda sebagian atau seluruhnya tercelup dalam zat cair maka akan mendapat gaya keatas sebesar volume zat cair yang dipindahkan benda tersebut). Peta kedua tentang faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya Archimedes( yaitu massa jenis zat cair,volume benda tercelup dan percepatan grafitasi bumi,bahwa besarnya gaya Archimedes berbanding lurus dengan ketiga faktor tersebut).Peta ketiga berisi rumus gaya Archimedes dan pengembanagn rumusnya(yaitu Fa = p.v.g, v=Fa/p.g, p=Fa/v.g, g=Fa/p.v) dimana dicantumkan pula keterangan dari lambang dari rumus tersebut beserta satuannya. Peta keempat adalah syarat-syarat suatu benda akan terapung ( yaitu jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis air,berat benda lebih kecil daripada gaya keatas/gaya Archimedes), melayang( yaitu jika massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair,berat benda sama dengan gaya keatas) dan tenggelam (yaitu jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair,berat benda lebih besar daripada gaya keatas), Peta kelima adalah menyebutkan beberapa benda/alat dalam kehidupan sehari-hari yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Archimedes( yaitu jembatan ponton,kapal selam,rakit,galangan kapal).

Baca juga:  Geliat Literasi di Sekolah

Dengan teknik tersebut siswa merasa lebih mudah dan praktis dalam mempelajari dan memahami materi hukum Archimedes.Hal ini secara tidak langsung akan menambah minat dan semangat belajar siswa dalam mempelajari materi IPA terutama Fisika. Jika sudah terbiasa, siswa tidak hanya akan menggunakan teknik ini dalam pembelajaran mata pelajaran IPA saja,tetapi dapat dikembangkan untuk mata pelajaran yang lain.

iklan

Lies Mira Fitri Astuti, S.T, S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Ngaringan
Grobogan

iklan