JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Stt.. Kalian sudah siap-siap ke Pasar Karetan, Minggu Pagi, 19 November 2017. Kosongkan storage memory handphone Anda. Siapkan microphone, jika perlu untuk melawan “noise” di suasana Pasar Karetan yang riuh.
Bawa tongsis! Ajak teman untuk membantu nge-shoot agar banyak acting yang bisa dimainkan. Download aplikasi video editor, poster, template desain 3D, dll. “Mumpung ada banyak tempat selfie, instagramable, 1001 sudut spot foto di #RadjaPendapaCamp #PasarKaretan,” tutur Mei Kristianti, Project Officer Pasar Karetan.
Apa yang baru Minggu ini? “Selalu ada impovisasi baru dong, setiap minggu, biar tidak membosankan, selalu mengesankan,” tandas Mei.
Pertama, vlog Anda akan dipilih, yang terbaik akan mendapatkan powerbank eksklusif. Caranya, kalian harus bikin vlog 1 menit, diposting di Instagram, dengan hastag #PasarKaretan #RadjaPendapaCamp. Sebelumnya follow dulu, akun @PasarKaretan dan @RadjaPendapa_ (pakai garis di bawah, red).
Apa yang dinilai? Yang asyik, yang keren, yang khas Kids Zaman Now! Cerita apa saja, soal pasar tradisional, kuliner khas, permainan anak-anak zaman doeloe, trekking, olahraga, pojok-pojok selfie yang mengingatkan masa lalu, atau menginspirasi masa depan, musik, manajemen pasar, GenPI, masyarakat, digital, apa saja oke.
Pasar Karetan kali ini memasuki Minggu ke-3. Lokasinya ada di Dusun Segrumung, Desa Meteseh, Kec Boja, Kab Kendal Jawa Tengah. Sangat dekat dengan Mijen Kota Semarang, dan pengujungnya beragam dari banyak kota di Jateng.
Pasar yang hanya buka Minggu pagi ini, tumbuh menjadi destinasi baru bagi pariwisata Kendal. Ada trekking menyusuri hutan, ada cross country melewati pematang sawah yang menghijau cantik.
“Ayo, ajak kawan-kawan, ngevlog bareng di Radja Pendapa Pasar Karetan,” kata Shafigh Pahlevi Lontoh pengurus GenPi pusat.
Isu yang terus dibangun adalah go green, ramah lingkungan, environment sustainability. Tidak boleh menggunakan bahan-bahan plastik, mika, steroform, bahkan gelas, piring pun tidak boleh keramik. “Gunakan bahan-bahan alami, daun pisang, daun jati, batok kelapa, dan lainnya,” jelas Shafigh.
Panitia Pasar Karetan juga menyiapkan beberapa permainan anak-anak. Seperti main egrang, dakon, jalan di atas batok, dan lomba melukis layang-layang “darat.” Iya, layang-layang darat artinya layanh-layang yang biasa dimainkan di sawah. Bukan yang dimainkan di pantai atau tepian laut.
Panahan, atau archery juga masih akan tampil di zona camping #RadjaPendapaCamp. Dilatih oleh anak-anak muda, atlet panahan Jateng dengan peralatan standard yang dipakai atlet. Kali ini panahan sudah disiapkan tembok penghalang, tatkala bidikannya meleset terlalu tinggi.
Soal pasar-pasar, Menteri Pariwisata yang sedang berkunjungan kerja di Lombok menjelaskan pasar instagramable itu adalah kreativitas anak-anak muda yang perlu dikembangkan. Anak anak muda mengajak teman netizennya, kopi darat, bertemu di satu tempat di dunia nyata.
Momentum saling ketemu antar netizen penduduk dunia maya itu, dikemas dalam pasar yang khas, banyak spot foto, dan anak muda banget. “Komposisi 85% masyarakat, 15% operasional return untuk menghidupi GenPI dan pasar itu bagus. Mirip Gojek, untungnya bukan dari operational return, tapi non operational return,” jelas Menpar Arief. (*)