Miniatur Siklus Hidrologi Sebagai Sumber Belajar yang Murah

Mufidah, S.Pd

Pembelajaran IPA seharusnya menjadi pembelajaran yang paling menyenangkan karena dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Namun ada beberapa materi yang memerlukan kreatifitas guru dalam mengolah lingkungan agar dapat membantu siswa untuk memahami materi. Siklus hidrologi atau dikenal juga dengan daur air merupakan materi yang cukup berat bagi siswa. Penggunaan video pembelajaran pada pembelajaran daring pun belum mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti dengan  prestasi belajar siswa di SD Negeri 1 Sambeng Kulon yang cukup rendah. Dari 15 siswa hanya, 5 siswa yang tuntas belajar.

Menurut Fatah Syukur NC (2005) sumber belajar adalah segala apa (daya, lingkungan, dan pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat mendukung proses pengajaran secara lebih efektif dan efisien serta dapat memudahkan pencapaian terjadi pengajaran atau belajar, tersedia langsung atau tidak langsung baik konkret maupun abstak. Pada pembelajaran IPA, banyak ragam sumber belajar yang dapat digunakan. Sumber belajar yang paling erat kaitannya dengan IPA adalah lingkungan. belajar yang paling erat kaitannya dengan IPA adalah lingkungan.

Baca juga:  Critical Incident Tingkatkan Motivasi Menulis Deskripsi

Pada materi siklus hidrologi, lingkungan sangat berperan besar untuk membantu siswa belajar. Siswa dapat mengamati lingkungan sekitar saat hujan terjadi. Cakupan lingkungan yang digunakan pada materi siklus hidrologi ini meliputi laut, daratan, dan pegunungan. Cakupan yang luas ini tentu menyulitkan guru saat menyajikan kepada siswa. Maka guru harus dapat memodifikasi lingkungan agar dapat mencakup keseluruhan lingkungan yang dibutuhkan. Di sini guru dapat memanfaatkan miniatur lingkungan siklus hidrologi.

Menurut KKBI miniatur adalah tiruan sesuatu dalam skala yang diperkecil. Miniatur siklus hidrologi adalah tiruan siklus hidrologi di alam yang dibuat dalam bentuk lebih kecil. Miniatur ini akan menjadi sumber belajar siswa untuk mempelajari siklus hidrologi.

iklan
Baca juga:  Tutor Sebaya, Tingkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada pembelajaran daring guru tidak dapat mendampingi siswa secara langsung saat membuat minitur. Di sini guru berperan membimbing siswa untuk membuat miniature, yang mendampingi adalah orang tua siswa. Miniatur yang dibuat adalah tiruan lingkungan laut, daratan, pegunungan, awan, matahari, dan hujan. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat minitur ini adalah kotak triplek, tanah, air, tanaman kecil, kapan, senter, lilin. Tanah digunakan untuk miniatur daratan, pegunungan dapat dibuat dengan menumpuk tanah sehingga serupa dengan gunung. Jangan lupa tanah diberi tanaman kecil. Laut dibuat dengan membuat genangan kecil. Supaya air tidak merembes, maka bagian dasar maupun pinggir dilapisi terlebih dahulu dengan lilin. Kemudian senter sebagai miniatur matahari. Kapas sebagai miniatur awan yang ditempatkan dibagian atas, bisa ditempel pada dinding triplek. Hujan dapat kita ciptakan dengan membuat shower kecil dari air yang dibungkus plastik kemudian plastik dilubangi dengan jarum.

Baca juga:  Efektifkan Pembelajaran PABP dengan Quantum Learning.

Selain meningkatkan prestasi belajar. Kegiatan membuat miniatur siklus hidrologi ini juga memberi dampak tambahan bagi siswa. Saat menyusun miniatur kreatifitas siswa sangat dibutuhkan agar susunan miniatur dapat menggambarkan siklus hidrologi secara tepat. Daya imajinasi siswa juga dilatih saat menjelaskan terjadinya siklus hidrologi.

Teknologi pada pembelajaran daring memang memudahkan guru dalam menyampaikan materi, namun  yang paling dekat dengan siswa merupakan sumber belajar paling efektif untuk membantu siswa belajar. Selain itu menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar juga tidak memerlukan modal yang besar, hanya memerlukan kreatifitas dan imajinasi.

Oleh: Mufidah, S.Pd

Guru SDN 1 Sambeng Kulon

iklan