Mata pelajaran IPS hendaknya mampu mempersiapkan, membina,dan membentuk kemampuan siswa untuk menguasai pengetahuan, sikap,nilai dan kecakapan yang di perlukan bagi kehidupan masyarakat. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan (Etin Solehatin, 2007: 1). Pembelajaran IPS di sekolah seharusnya dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan karakterisitik siswa. Kegiatan belajar mengajar melatih siswa untuk berinteraksi, kreatif, dan logis. Interaksi dan komunikasi timbal balik antara guru dan siswa merupakan ciri dan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Seorang guru berperan dalam menyediakan sarana pembelajaran agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan apalagi bikin siswa mengantuk.
Salah satu Sub tema pembelajaran IPS kelas VIII dalam kurikulum 2013 adalah Mobilitas Sosial, dalam pembelajaran tema ini guru sudah dibekali “Buku Guru” yang memuat langkah-langkah pembelajaran yaitu dengan diskusi kelompok. Namun demikian masih juga ditemukan beberapa masalah seperti yang terjadi pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Baturetno tahun pelajaran 2018/2019. Berdasarkan hasil observasi diperoleh fakta bahwa masih ada beberapa siswa yang menunjukkan aktivitas belajar yang rendah. Hal ini ditunjukkan ketika pembelajaran kelompok masih ada siswa yang tidak aktif dalam diskusi, mereka hanya bergantung kelompok lain. Dalam menyelesaikan tugas kelompok masih banyak siswa yang belum menyumbangkan pemikirannya sehingga praktis pekerjaan kelompok adalah hanya buah pikiran siswa-siswa tertentu saja. Model pembelajaran paired storytelling merupakan salah satu model atau teknik dalam pembelajaran kooperatif. Dalam kegiatan bercerita berpasangan ini siswa dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasi.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Paired Storytelling:(1) Guru membagi bahan pelajaran menjadi dua bagian, (2) kegiatan brainstorming, (3) siswa dipasangkan secara heterogen (4) pembagian bahan pelajaran pada siswa (5) siswa ditugaskan untuk membaca bagian mereka masing-masing (6) siswa mencatat dan mendaftar beberapa kata kunci yang ada (7) siswa menulis bagian lain yang belum dibaca, atau didengarkan, berdasarkan kata-kata kunci dari pasangan (8) siswa menulis simpulan hasil menyimak dari pasangannya(9) kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi lagi.
Model pembelajaran paired storytelling guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Buah pikiran siswa akan dihargai sehingga siswa makin terdorong untuk belajar. Selain itu siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Model Pembelajaran paired storytelling adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan tuntutan K13 sehingga kesan mempelajari mapel IPS itu mebosankan akan berubah menjadi mapel yang menyenangkan, Dengan menerapkan model ini dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa serta dapat membangun karakter kerja sama yang baik.
Drs. HARIYANTO
GURU IPS SMP NEGERI 1 BATURETNO
WONOGIRI