Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana yang dilakukan untuk melakukan suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Pembelajaran harus didesain secara baik dengan memperhatikan berbagai aspek terkait pembelajaran. Pembelajaran hanya akan berjalan kondusif dan interaktif jika seorang guru mampu mengembangkan daya kreativitas dan inovasinya. Menjadi guru yang profesional di era digital tidak cukup hanya ditandai dengan sertifikat dan predikat semata. Tokoh pendidikan Prof. Arif Rahman, menyebutkan bahwa untuk menjadi guru yang profesional di Abad 21, selain harus menguasai IT/multimedia, guru harus memiliki disiplin berupa tanggung jawab terhadap tugasnya, ketepatan bekerja, keterikatan, keteraturan, kejujuran, kemampuan dan semangat juang, keberanian untuk benar-benar berlaku adil, kemuliaan dan ketekunan.
Model pembelajaran jigsaw berbantuan smartphone merupakan metode kooperatif yang paling fleksibel dan merupakan variasi model Collaborotive Learning. Siswa belajar dalam kelompok heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Untuk menunjang siswa dalam belajar dengan model pembelajaran Jigsaw berbantuan smartphone. Pada saat ini hampir semua siswa mempunyai smartphone yang dapat digunakan sebagai sarana belajar siswa. Kelebihan model pembelajaran jigsaw berbantuan smartphone, laporan tidak hanya dalam bentuk tulisan tetapi proses langkah langkah eksperimen yang dilakukan dapat divideokan dengan menggunakan smartphone. Setiap anggota tim ahli akan lebih mudah dalam mengkomunikasikan ke anggota tim asal.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi sistem pencernaan makanan pada manusia yang terdiri beberapa uji makanan di kelas VIII SMP N 1 Selogiri Kabupaten Wonogiri guru menggunakan model pembelajaran jigsaw berbantuan smartphone. Terbukti hasil belajar siswa dapat meningkat.
Adapun langkah-langkah pembelajaran Jigsaw (Andriani, 2014): 1) Membentuk kelompok tim asal, 2) setiap kelompok diberi subtopik yang berbeda, 3) Anggota klompok berdiskusi untuk menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli,4) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan sub topik yang telah dibagikan,5) Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut.6) Setelah memahami materi, kelompok ahli kembali ke kelompok tim asal, lalu menjelaskan materi ke rekan kelompoknya. 7)Tiap kelompok mempresentaikan hasil diskusi. 8)Guru memberikan tes individual yang mencakup semua topik. Harapannya model pembelajaran jigsaw berbantuan smartphone ini dapat mempermudah belajar siswa sebagai solusi bagi guru dalam menyampaikan materi IPA sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.