Ilmu Pengetahuan Alam memiliki peranan penting untuk menjadikan pendidikan lebih bermutu yang akan berpengaruh pada perkembangan kualitas pendidikan. Ilmu Pengetahuan Alam diperoleh melalui penelitian dengan menggunakan langkah-langkah tertentu yang disebut metode ilmiah. Metode ilmiah tidak hanya merasakan siswa memperoleh pengetahuan tetapi juga memperoleh kemampuan untuk menggali sendiri pengetahuan dari alam bebas. Proses tersebut dapat dikembangkan menjadi sikap ilmiah.
Sikap ilmiah merupakan tindakan atau perilaku individu dalam memecahkan suatu masalah dengan langkah-langkah ilmiah. Sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran yang terdiri dari sikap rasa ingin tahu, disiplin, tanggung jawab, teliti, dan kerja sama sangat diperlukan . Sikap ilmiah sangat diperlukan karena merupakan pondasi awal dalam menciptakan siswa-siswa yang memiliki pengetahuan, dan keterampilan. Pada pembelajaran IPA diarahkan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya merupakan penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, serta teori dan hukum tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan pembentukan sikap ilmiah siswa. Melalui sikap dan proses ilmiah ini diharapkan mampu tercipta pengetahuan dan keterampilan sehingga mempengaruhi hasil belajar.
Tujuan penulisan artikel ini adalah membantu siswa dalam proses pembelajaran yaitu meningkatkan sikap ilmiah dan penguasaan atau kemampuan yaitu prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
Model pembelajaran Project Based Learning merupakan model pembelajaran inovatif yang melibatkan kerja proyek dimana peserta didik bekerja secara mandiri dalam mengkonstruksi pembelajarannya dan mengkulminasikannya dalam produk nyata. Dalam kerja proyek memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang dan menuntun peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerja secara mandiri.
Tahapan-tahapan Project Based Learning adalah sebagai berikut; (1) Praproyek yaitu guru merancang deskripsi proyek, menentukan pijakan proyek, menyiapkan media, sumber belajar dan kondisi pembelajaran, (2) Fase 1 mengidentifikasi yaitu siswa melakukan pengamatan, mengidentifikasi masalah dan merumuskan pertanyaan, (3) Fase 2 membuat desain dan jadwal pelaksanaan proyek, secara kelompok bersama guru merancang proyek, (4) Fase 3 melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, (5) Fase 4 menyusun draf/prototipe produk yaitu membuat produk awal dan hasil penelitian yang dilakukan, (6), Fase 5 mengukur, menilai, dan memperbaiki produk, siswa melihat kembali produk awal yang dibuat, mencari kelemahan, dan memperbaiki produk., (7) Fase 6 Finalisasi dan Publikasi Produk yaitu produk dipublikasikan dan (8) Pascaproyek yaitu guru menilai, memberikan penguatan, masukan, dan saran perbaikan atas produk yang telah dihasilkan siswa.
Penerapan pendekatan Project Based Learning mampu menumbuhkan sikap ingin tahu dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya sekedar transfer ilmu dari guru, namun siswa dapat memahami. Pendekatan Project Based Learning memandang bahwa belajar bukan hanya sekedar menghafal, mengingat fakta-fakta, mendemonstrasikan latihan secara berulang-ulang akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata.
Melalui pendekatan Project Based Learning akan membentuk sikap ingin tahu, disiplin, tanggung jawab, teliti, dan kerja sama yang erat kaitannya dengan pendidikan. Berdasarkan uraian di atas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Project Based Learning diharapkan mampu meningkatkan sikap ilmiah. Peningkatan sikap ilmiah dalam proses pembelajaran terasa lebih bermakna serta berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
Drs. Marno, M.Pd
Guru Biologi SMA Negeri 1 Surakarta Jawa Tengah