Model Project Tingkatkan Writing Bahasa Inggris

Sri Suharti guru Bahasa Inggris di SMA N 1 Kutasari
Sri Suharti guru Bahasa Inggris di SMA N 1 Kutasari

Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum 2013. Dengan penguasaan bahasa Inggris baik lisan dan tulis penting karena buku-buku tentang ilmu pengetahuan teknologi sebagian besar berbahasa Inggris, demikian juga sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan. Pelamar dengan penguasaan bahasa Inggris yang baik lebih mempunyai kesempatan mendapatkan pekerjaan tersebut. Mata Pelajaran bahasa Inggris bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kompetensi komunikatif dalam teks interpersonal, transaksional, dan fungsional dengan menggunakan berbagai teks berbahasa Inggris lisan dan tulis. Advertisement (iklan) sebagai salah satu teks fungsional pendek dipelajari di SMA baik lisan dan tulis. Model pemelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dapat diterapkan untuk writing advetisement.

Permasalahan materi writing advertisement (menulis iklan) dalam Pembelajaran bahasa Inggris, meliputi: Topik yang diambil dari menyalin teman atau dari internet, mengumpulkan tugas tidak tepat waktu dan tidak semua siswa dalam kelompok aktif. Sedangkan seorang guru memberi tugas kepada mereka untuk mengembangkan keaslian pekerjaan, disiplin, kerja sama dan kreatifitas.

Baca juga:  Nilai Pendidikan dalam Novel Matahari

Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based learning) ternyata menjadi model yang cocok untuk diterapkan pada kurikulum 2013 oleh karena di dalam model tersebut mengandung pola pembelajaran dengan pendekatan saintifik (scientific approach). Model Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Guru menugaskan siswa untuk melakukan eksplorasi, penilaian interprestasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Dengan menerapkan model pembelajaran Proyek dapat mengatasi permasalahan berkaitan dengan materi writing, meliputi: Pertama, siswa termotivasi untuk mengamati lingkungan sekitar. Produk yang akan diiklankan, diambil produk yang dibuat oleh keluarga atau tetangga, di imajinasikan sebagai produk terkenal beserta kelebihan/keunggulan/fungsi dan kegunaannya yang ditulis dalam kalimat menarik dan benar secara grammar dan menyebutkan nama produk yang mengandung daya jual. Siswa berkreasi mendesain iklan, dengan berbekal pengetahuan dan reference yang sebelumnya dieksplor. Iklan yang di dapat dari media massa atau internet sebagai model untuk siswa mendesain iklan, isi dan tampilan yang akan dibuat.


Kedua, iklan dibuat sendiri oleh siswa. Orisinil hasil penting, dengan mengambil produk di lingkungan sekitar akan tercipta hasil karya orisinal. Menurut Hodgin (2010) “Model Project Based Learnig” (PJBL) lebih menekankan model Pembelajaran yang berfokus pada siswa (student-centered) dimana siswa sebagai subjek aktifitas belajar lebih mandiri dalam menyelesaikan karya autenti sebagai hasil pembelajaran. Siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dua siswa dan membuat satu iklan. Iklan yang telah dibuat dikumpulkan dalam bentuk soft file ke koordinator project. Team project terdiri dari Koordinator dibantu wakil dan dua editor. Koordinator bertugas memimpin proyek dan membuat kata pengantar dan desain kumpulan iklan berbentuk Bulletin, dibantu wakil kemudian mencetak iklan dari soft file ke percetakan, yang sebelumnya telah diedit oleh editor.

Baca juga:  Dengan “Open The Box Wordwall” Belajar Pasangan Huruf Jawa lebih Menyenangkan

Ketiga, kerja sama terbentuk dalam mengerjakan proyek membuat Bulletin Iklan. Setiap siswa mengerjakan iklan sendiri, dan kelompok yang terdiri dua siswa membuat sebuah iklan. proyek dapat diselesaikan, jika setiap siswa mempunyai kesadaran mengerjakan tugasnya. Dari setiap kelompok, jika salah satu satu siswa tidak mengerjakan menjadi beban temannya. Guru memantau agar setiap siswa mempunyai kesadaran mengerjakan dan partnernya melaporkan ketidakaktifan dalam kelompok. Kerja sama satu team project menghasilkan produk iklan dalam bentuk Bulletin.

Keempat, proyek berhasil apabila semua kelompok tepat waktu mengumpulkan iklan. Setiap siswa dalam kelompok dituntut membuat iklan sesuai rancangan dan jadwal yang telah disepakati. Jadwal yang disusun di awal waktu, terdiri dari; eksplorasi, penilaian interpretasi, sintesis dan informasi. Team project akan berhail apabila semua anggota disiplin menyelesaikan tugas masing-masing.

Baca juga:  Pohon Matic “Samkar” Tumbuhkan Antusias Siswa Belajar matematika

Pembelajaran Project Based learning dapat meningkatkan writing. Siswa dapat menentukan topik, dikembangkan dalam isi ditulis dengan tata bahasa dan kosa kata sesuai dengan penggunaannya. Kreatifitas akan terbentuk dan juga sikap peduli lingkungan, kerja sama dan disiplin. Model pembelajaran yang mengajak siswa belajar dengan menarik dan menumbuhkan sikap, sesuai dengan apa yang diinginkan dalam Kurikulum 2013 bahwa lulusan sekolah diharapkan memiliki karakter mulia, ketrampilan yang relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Sri Suharti
guru Bahasa Inggris di SMA N 1 Kutasari