Model TAI Sebagai Alternatif Pembelajaran Matematika

Dewi Efti Saroch, S.Pd Guru SMA Negeri 1 Mojolaban Sukoharjo
Dewi Efti Saroch, S.Pd Guru SMA Negeri 1 Mojolaban Sukoharjo

Peran dan fungsi guru sangat penting dalam proses belajar mengajar, situasi yang dihadapi guru dalam melaksanakan pengajaran mempunyai pengaruh besar terhadap proses belajar mengajar itu sendiri. Dengan demikian, guru sepatutnya peka terhadap berbagai situasi yang dihadapi, sehingga dapat menyesuaikan pola tingkah lakunya dalam mengajar dengan situasi yang dihadapi. Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah merencanakan & melaksanakan proses belajar mengajar. Belajar dan mengajar terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Mengingat pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari, maka semua materi matematika harus dikuasai dengan baik. Hal ini ditinjau dari tujuan umum diberikan matematika di jenjang pendidikan dasar 12 tahun yaitu dari tingkat SD sampai dengan SMA. Tujuan umum tersebut adalah mempersiapkan siswa  agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan dapat menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga:  “SKB” Tingkatkan Pemahaman Nilai Tempat Bilangan

Selama ini masih sedikit sekali siswa yang memperoleh hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal khususnya pada mata pelajaran matematika. Model pembelajaran TAI ( Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction) merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran matematika.. Model pembelajaran TAI  merupakan model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berpikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap siswa  lain yang membutuhkan bantuan. Dalam hal ini diterapkan bimbingan antar teman terhadap siswa yang lemah. Yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa  yang lemah. Model pembelajaran TAI  berpusat pada siswa   ( student centered). Oleh karena itu model pembelajaran TAI dapat tingkatkan  partisipasi siswa dalam kelompok kecil. siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan & keterampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.  Model pembelajaran TAI memiliki 8 komponen yaitu : pertama Placement test ( Memberi  pretes kepada siswa  atau melihat rata-rata nilai harian siswa  agar guru mengetahui kelemahan siswa dalam bidang tertentu),  kedua Team (membentuk kelompok kecil yang heterogen terdiri atas 4 atau 5 siswa), ketiga Teaaching group ( guru memberi materi secara singkat menjelang pemberian tugas kelompok),keempat  Student Creative(melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya),kelima Team Study ( Siswa  belajar bersama-sama dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dalam kelompoknya, pada tahapan ini guru juga memberi bantuan secara  individual kepada siswa  yang membutuhkan, dengan dibantu siswa  yang memiliki kemampuan  akademik bagus di dalam kelompoknya tersebut yang berperan sebagai peer tutoring ( tutor sebaya), keenam Fact Test ( guru memberikan tes – tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa , misalnya dengan memberikan kuis dan sebagainya),ketujuh  Team score dan Team recognition ( guru memberikan skor pada hasil kerja kelompok dan memberi gelar penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang  kurang berhasil  dalam menyelesaikan tugasnya. Misalnya dengan menyebut mereka sebagai “ kelompok OK”), kedelapan  Whole-Class Units( guru menyajikan kembali materi dani diakhiri bab dengan strategi pemecahan masalah untuk seluruh siswa di kelasnya).

Baca juga:  Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Siswa Smk

Dewi Efti Saroch, S.Pd

Guru SMA Negeri 1 Mojolaban Sukoharjo