Modeling Tingkatkan Keterampilan Membaca Puisi Karya Sendiri

Wakhidatul Anisun,S.Pd. Guru SD Negeri Simpar, Tretep Kabupaten Temanggung
Wakhidatul Anisun,S.Pd. Guru SD Negeri Simpar, Tretep Kabupaten Temanggung

Keterampilan berbicara merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa yang diajarkan di Sekolah Dasar. Salah satu kompetensi dasar tentang kemampuan berbicara yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan membaca puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat. Kemampuan ini harus dikuasai oleh siswa Kelas VI Sekolah Dasar. Kompetensi dasar tersebut terkandung dua kemampuan yang harus dikuasai siswa, yaitu kemampuan menulis puisi kemudian membacakannya. Yang dimaksud kemampuan membaca puisi karya sendiri dalam kompetensi ini adalah kemampuan membaca dengan kriteria atau indikator tertentu sebagaimana umumnya pembaca puisi membacakan puisi di hadapan publik. Pada saat membaca puisi siswa dapat menunjukkan aspek-aspek yang harus diperhatikan siswa antara lain, vocal, ekspresi, interpretasi, dan penampilan.

Dalam pembelajaran membaca puisi, baik puisi karya orang lain maupun karya sendiri, kemampuan empat aspek tersebut harus dioptimalkan. Tentu saja disesuaikan dengan kemampuan siswa, apabila guru berhasil mengoptimalkan kemampuan siswa dalam membaca puisi sesuai dengan empat kriteria di atas, pembelajaran membaca puisi karya sendiri dapat menjadi sebuah pembelajaran yang menarik, menantang siswa untuk mengeksploitasi diri sehingga siswa menjadi lebih percaya diri.
Miskipun demikian membaca puisi menjadi kegiatan yang sulit bagi siswa bahkan sebagian guru yang kurang menguasai materi membaca puisi, sehingga hasil belajar kurang optimal. Permasalahan ini juga dialami siswa kelas VI SD Negeri Simpar, pada pelajaran membaca puisi, siswa kesulitan dalam memahami isi puisi sehingga ketika membaca puisi ekspresi,interpretasi, dan penampilan kurang sesuai dengan isi puisi ditambah dengan rasa malu dan kurang percaya diri ketika membaca puisi di depan teman-temannya, sehingga pembelajaran kurang berhasil.

Baca juga:  Surat Izin Tingkatkan Disiplinkan Siswa

Untuk mengatasi kegagalan pembelajaran tersebut penulis berusaha untuk memperbaiki pembelajaran dengan menerapkan metode modeling atau pemodelan. Metode modeling atau pemodelan merupakan salah satu komponen pembelajaran berbasis CTL menurut (Sanjaya, 2004). Modeling (Pemodelan) adalah proses pembelajaran dengan memperagakan suatu contoh yang dapat ditiru oleh siswa,yaitu dengan menghadirkan seorang tokoh atau model yang telah terbukti memiliki kemampuan membaca puisi dengan baik. Perlu juga dipahami bahwa modeling tidak terbatas guru saja, tetapi dapat juga memanfaatkan siswa atau sumber lain yang mempunyai keahlian atau pengalaman. Pemodelan dapat juga diartikan sebagai upaya pemberian model (contoh) yang berhubungan dengan materi dan aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa ( Nuryatin,2010:89). Pemodelan atau modeling harus dilakukan secara terencana agar memberikan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar mengalami peningkatan.

Baca juga:  Soal HOTS Ekonomi Tajamkan Analisis Kritis Peserta Didik

Berkaitan dengan proses pembelajaran membaca puisi dengan metode modeling agar berjalan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai, maka guru harus merumuskan langkah-langkah pembelajaran misalnya sebagai berikut (1) Menunjukkan puisi yang akan dibaca oleh model, (2) Menganalisis puisi baik makna, gaya bahasa dan diksi, (3) Menampilkan model untuk mempertontonkan teknik dan gaya membaca puisi sesuai dengan vocal, interpretasi, ekspresi, dan penampilan yang tepat, (4) Menirukan pembacaan puisi dengan teknik dan gaya pembacaan sebagaimana dilakukan oleh model, (5) Membaca puisi karya sendiri dengan teknik sebagaimana ditunjukkan oleh sang model tanpa harus kehilangan ciri khas yang dimiliki siswa secara individu.

iklan
Baca juga:  Hiragana Memory Hint, Cara Cepat Menghafal Hiragana

Dengan penerapan metode modeling ini ternyata siswa memiliki pengalaman langsung tentang bagaimana memahami puisi secara utuh, sehinga ketika membaca puisi ekspresi, interpretasi, penampilan sesuai dengan isi puisi dan tidak kalah penting keberanian dan kepercayaan diri meningkat sehingga hasil belajarpun meningkat.


Wakhidatul Anisun,S.Pd.
Guru SD Negeri Simpar, Tretep
Kabupaten Temanggung

iklan