Shalat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim.Karena shalat adalah amal ibadah pertama kali yang akan ditanyakan pada hari kiamat.apabila shalatnya baik,maka semua amal manusia akan dianggap baik oleh allah SWT.Namun apabila amal shalatnya jelek, maka semua amal ibadah manusia akan dianggap jelek oleh Allah SWT.Oleh karena pemahaman tentang pelaksanaan shalat menjadi materi yang pokok yang harus diberikan kepada ssemua siswa. Adapun aktivitas dan Kemampuan melaksanakan Shalat dengan baik dan benar merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa sebagai hasil belajar pada materi Shalat, oleh karena itu pembelajaran Shalat khususnya pada kemampuan praktek menjadi perhatian guru dan siswa. Pemilihan metode Modeling The Way akan membantu siswa dan guru dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai . Metode Modelling The Way adalah suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan cara guru memberikan skenario suatu sub bahasan untuk didemonstrasikan siswa di depan kelas, sehingga menghasilkan ketangkasan dengan keterampilan atau skill dan profesionalisme (Depdikbud, 1993:219).
Metode Modelling The Way memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan keterampilan spesifik yang di pelajari dikelas melalui demonstrasi. Berdasarkan kompetensi dasar yang tercantum pada silabus mata pelajaran PAI di tingkat sekolah dasar pada siswa, menuntut kecakapan melakukan gerakan Shalat wajib dengan baik dan benar, Nanum pada kenyataannya kebanyakan siswa belum mampu melakukan gerakan Shalat dengan baik dan benar. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan praktek Shalat yang dilakukan. terlihat bahwa masih banyak siswa yang belum mampu melakukan gerakan-gerakan Shalat dengan baik dan benar, terlebih pada kenyataannya, dari pengalaman selama mengajar, dapat dicermati, bahwa siswa yang lulus dari sekolah dasar bahkan sampai dijenjang SMA pun, masih banyak yang belum mampu melakukan gerakan Shalat dengan baik dan benar, Padahal kebanyakan dari mereka adalah beragama Islam.
Kesenjangan-kesenjangan inilah yang membawa peneliti, untuk melakukan penelitian ini, guna meningkatnya aktivitas belajar dan kemampuan dalam melakukan gerakan Shalat wajib dengan baik dan benar pada siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode Modelling the way dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan melakukan shalat wajib pada siswa. Aktivitas belajar mengalami peningkatan: aspek membaca rukun shalat (nilai rata-rata meningkat 1,1; persentase naik 21,8%; dari kategori baik menjadi amat baik), aspek membaca syarat shalat (nilai rata-rata naik 0,7; prosentase naik 14,8%; dari kategori baik menjadi amat baik); aspek membaca hal yang membatalkan shalat (nilai rata-rata meningkat 0,7; persentase naik 15,7%; dari kategori baik menjadi amat baik), dan aspek praktek shalat (nilai rata-rata naik 0,9; prosentase naik 18,3%; dari kategori baik menjadi amat baik). Hasil belajar siswa dari mengalami peningkatan, yaitu dari 10 siswa (30%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 31 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 21 siswa (70%) dan nilai rata-rata kelas dari 60,2 menjadi 85,0, meningkat sebesar 24,8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Modelling The Way dapat meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan shalat pada siswa . Dengan harapan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kalangan pendidik pada khususnya dan lembaga pendidikan pada umumnya, sehingga siswa bisa melaksanakan ibadah shalat secara benar dan khusyu’. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya membentuk karakter generasi bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh:
Wahno,S.Pd.I,M.Pd.I
GPAI / Kepala SDN Samiranan
Kecamatan Kandangan,Kabupaten Temanggung