Mudahkan Belajar Jaring-Jaring Bangun Ruang dengan Papercraft

Dalam belajar bangun ruang mata pelajaran matematika di SD khususnya kelas V meliputi beberapa tahapan. Dimulai dari pengenalan bangun ruang, unsur-unsur bangun ruang, nama bangun ruang, ciri-ciri bangun ruang, rumus-rumusnya dan volume. Pengenalan bangun ruang sudah di mulai di kelas 3. Di kelas 3 mulai pengenalan dari yang sederhana. Kelas 4 juga lanjutkan materi bangun ruang sampai kelas 5. Di kelas 5 sudah mulai dikenalkan bangun ruang balok, kubus, prisma, limas, kerucut dan bola.

Papercraf adalah seni membuat obyek dari bahan dasar kertas dengan cara menggunting, melipat, menempel, pola yang telah didesain hingga menjadi bentuk yang diinginkan. Bentuk papercraft bisa menyertupai bentuk aslinya (Hasan, 2021). Dalam penerapan media papercraft proses pembelajaran menggunakan media kertas berpetak, dan menyesuaikan tema bangun ruang yang dipelajari. Peralatan lain yang digunakan adalah gunting, penggaris, lem.

Baca juga:  BUWASA Tingkatkan Prestasi Siswa

Pada awal pembelajaran jarring-jaring bangun ruang kubus dan balok, guru hanya menjelaskan secara klasikal. Di sini murid mengalami pemahaman yang tidak sama. Terkadang mereka belum bisa mencari sisi yang saling berhadapan, sisi yang menjadi alas ataupun sisi yang menjadi tutup. Siswa hanya membayangkan bentuk balok dan kubus, tidak bisa memahami secara nyata. Bahkan dalam menentukan gambar jarring-jaring kubus dan balok siswa banyak mengalami kesulitan.

Kemudian guru menerapkan metode papercraft. Pada awal pembelajaran siswa menggunting pola jaring-jaring bangun ruang kubus dan balok. Setelah itu siswa Kembali melipat dan menempel kembali bangun ruang tersebut sampai membentuk bangun ruang yang diinginkan. Sebelum menggunakan media papercraft siswa merasa kesulitan dalam membuat jarring-jaring balok dan kubus. Di sini terlihat siswa aktif dalam belajar menggunakan papercraft.  Hasil ini digunakan untuk kegiatan belajar kontektual. Materi bangun ruang ini juga bisa dengan melihat ciri-ciri bangun ruang dengan melihat contoh nyata sekaligus juga penerapan konsep volume mulai pengertian volume sampai rumusnya.


Baca juga:  Asyiknya Belajar IPA Sambil Bermain Tebak Kata

Tahap berikutnya adalah pengembangan materi. Pengembangan materi ini terdiri atas ciri-ciri dari berbagai bangun ruang dilihat dari jumlah sisi, rusuk, dan titik sudut. Memberikan pertanyaan misal , berapa banyak rusuk, titik sudut, sisi dalam bangun ruang kubus, balok, prisma,kerucut, limas Setelah itu siswa disuruh mengisi tabel yang sudah disediakan dan siswa diminta langsung menghitung sendiri unsur bangun ruang yang ditanyakan. Sehingga siswa bisa menemukan jawaban sendiri. Tahap terakhir dalam pembelajaran ini adalah refleksi. Refleksi dimulai dari kegiatan umpan balik. Dalam hal ini anak bisa memahami unsur bangun ruang dengan benar, pembelajarn juga bisa berjalan dengan sukses. Dalam kegiatan ini guru hanya sebagai fasilitator, dan hanya memberi kesimpulan dan penguatan dari hasil karya bangun ruang yang dibuat siswa

Baca juga:  Satu Sisi Fatamorgana Kehidupan Siswa

 

Oleh: Yuni Astuti, S.Pd.SD

guru SD Negeri Kluwung, Kemiri, Purworejo