Nilai Sikap Benteng Kuat Prestasi

SITI MUISAH, S.Pd.SD SD Negeri Kalisaleh, Belik, Pemalang
SITI MUISAH, S.Pd.SD SD Negeri Kalisaleh, Belik, Pemalang

Prestasi merupakan sesuatu yang sangat diharapkan oleh semua kalangan, termasuk anak didik kita. Seorang guru sangat bangga apabila anak didiknya berprestasi. Prestasi adalah hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang sudah di usahakan. Sebab itulah prestasi dapat dikatakan selalu baik. Tetapi harus ada kekuatan yang membentenginya. Seandainya tidak maka prestasi yang diraih akan sia-sia. Nilai sikap yang baik merupakan karakter yang mampu mengendalikan sebuah prestasi.

Sikap seseorang bermula dari perasaan yang timbul terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai luhur atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Kalau sudah tertanam kepribadian yang baik maka tidak akan terpengaruh oleh suatu hal yang menyimpang dari segi manapun.

Dalam Undang-undang RI No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 dijelaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Karena itu pendidikan karakter menjadi sesuatu yang penting untuk membentuk generasi yang berkualitas. Pendidikan karakter merupakan salah satu alat untuk membimbing seseorang menjadi orang baik, sehingga mampu memfilter pengaruh yang tidak baik. Kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 perlu disambut gembira dan didukung semua pihak.

Baca juga:  Karakter Islami dalam Kegiatan Ketarunaan SMKN 2Sragen

Kemampuan daya pikir anak didik harus di imbangi dengan pembelajaran budi pekerti sebagai penerapan karakter yang baik. Sikap itu sudah tertuang dalam kurikulum 2013. Kurikulum tersebut membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang  Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan.

iklan

Anak didik perlu diberi motivasi yang sangat kuat supaya bisa berprestasi. Tetapi harus dikendalikan dengan pendidikan karakter yang baik. Bila tidak, prestasi yang diraih akan sia-sia belaka. Suatu Contoh, Saeful Imam murid kelas V SD, dia berprestasi juara 1 lomba pencak silat tingkat Kabupaten tetapi kalau di kelas selalu tidak tenang dan mengganggu temannya. Teman sekelasnya adalah Wati, selalu mendapat peringkat satu  dalam pelajaran IPA, Matematika, Bahasa Indonesia dan hampir semua mata pelajaran. Juga dia hampir setiap hari terlambat masuk sekolah. Mereka itu harus diberi pengertian dalam pendidikan karakter bahwa hal itu sangat tidak baik untuk dirinya dan masa depan masing-masing. Kebiasaan sering terlambat dan membuat keributan dikelas adalah sikap yang tidak terpuji dan sangat tidak baik. Setelah bapak/ibu guru memberi pengertian dan nasihat tentang hal itu dengan kesabaran yang tinggi, anak tersebut lambat laun akhirnya berubah dengan penuh kesadaran. Perubahan itu yang jelas menjadi lebih baik dari sikap yang pernah di lakukan. Kondisi semacam itu terdapat juga di SD Negeri Kalisaleh yang kita tempati.

Baca juga:  Menghadapi Konflik di Tempat Kerja

Dengan demikian prestasi setinggi apapun bila tidak dibarengi dengan sikap yang baik dan budi pekerti yang luhur, akan menjadikan manusia yang sombong. Merasa dirinya yang paling hebat dan tidak ada duanya. Karakter budi pekeri yang baik serta iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai benteng yang kuat. Sebab kita menyadari dalam kehidupan di dunia ini tidak ada yang sempurna, pasti ada kelemahan dan kelebihan. Marilah kita semua selalu berusaha dalam kebaikan demi prestasi anak didik kita.

SITI MUISAH, S.Pd.SD

SD Negeri Kalisaleh, Belik,  Pemalang

iklan