Seseorang dikatakan bisa berbahasa apabila dia bisa menggunakannya. Jadi tujuan pembelajaran bahasa adalah agar siswa bisa menggunakan bahasa tersebut. Tapi pada kenyataannya materi buku ajar siswa dan pola pengajaran guru bahasa selama ini cenderung kepada pengajaran bahasa, bukan penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa haruslah alami dan apa adanya, tanpa dibuat-buat atau menghapalkan teks.. Buku pelajaran yang tersedia kebanyakan memuat dialog yang harus dihapalkan siswa sehingga sangat tidak alami dan tidak terjadi dalam kehidupan sehari-hari ada seseorang berhenti berbicara karena lupa teks. Inilah yang dirasakan penulis di tempatnya mengajar, SMA Negeri 1 Purwokerto.
Berdasarkan pengamatan masih banyak guru bahasa yang menekankan pada pengajaran teori bahasa dibanding menggunakan bahasa Inggris di kelas, lebih memprihatinkan lagi adalah guru Bahasa Inggris tapi lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa lokal dibanding bahasa Inggris ketika di kelas.
Untuk itu penulis mencoba teknik NOAC (Natural Outdoor Activity of Chitchat) dalam pelajaran bahasa Inggris. Teknik NOAC mengadaptasi teknik bermain peran (role play) yang sudah ada. Teknik bermain peran sendiri sudah diakui efektifitasnya dalam pengajaran bahasa.
Huang dalam penelitiannya di TESL Journal Vol XIV No. 2 bulan Februari 2008 menyimpulkan bahwa bermain peran merupakan pengalaman berharga baik untuk guru maupun siswa. Siswa tidak hanya mempunyai kesempatan lebih untuk berakting dan berinteraksi, tapi juga meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara, mendengarkan dan memahami. Bermain peran dapat membuat atmosfer keceriaan dan menghidupkan kelas. Siswa dapat menggunakan bahasa dalam situasi sesungguhnya dengan praktik pada situsasi sebenarnya, sehingga mereka lebih sadar kegunaan dan kepraktisan bahasa Inggris yang sebenarnya.
Teknik NOAC lebih efektif dibanding teknik role play lainnya karena siswa tidak akan lupa teks. Teknik NOAC juga menciptakan suasana nyata dan natural karena tanpa hapalan dan dilaksanakan di luar kelas sambil melakukan kegiatan sehari-hari.
Penulis menerapkan teknik NOAC dengan langkah berikut: 1) tiap siswa diberi kartu kecil berisi identitas diri (nama, umur, tempat tinggal, status pernikahan, pekerjaan dan hobi). Beritahu siswa bahwa bila ada orang bertanya informasi pribadi mereka maka jawablah sesuai dengan data di kartu; 2) bagikan kartu besar kepada 4 siswa yang dipilih secara bergiliran, untuk mencari NAMA orang dengan kriteria yang ada pada kartu merah tersebut; 3) beri waktu 10 menit untuk mencari 16 orang ; 4) setelah 10 menit kartu besar digilirkan kepada 4 siswa berikut demikian seterusnya hingga semua mendapat giliran.
Siswa yang sudah selesai menyetor NAMA orang yang sudah ditemukan dengan menuliskan pada kertas terpisah; 5) pemenang dengan nilai tertinggi adalah yang mendapatkan nama terbanyak dalam waktu tercepat; 6) guru membuat kesepakatan dengan siswa apabila ada siswa yang bertanya menggunakan bahasa selain bahasa Inggris untuk tidak dijawab, demikian pula bila terjadi kecurangan misalnya siswa langsung melihat kartu identitas tanpa bertanya, atau siswa menunjukan kartu identitas tanpa menjawab dengan lisan; 7) tugas guru hanya berkeliling menilai menggunakan rubrik dan mengawasi siswa sesuai kesepakatan di atas.
Siswa merasa sangat senang dan tanpa sadar telah mempraktekan bahasa Inggris selama permainan berlangsung. Sehingga tercipta situasi percakapan yang alami, tanpa dibuat buat.
Muji Triono,S.Pd
Guru B.Inggris SMA 1 Purwokerto