spot_img
30.5 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

The Reds Dihancurkan Tim Dasar Klasemen Championship

JATENGPOS.CO.ID,  PLYMOUTH – Langkah Liverpool berakhir dini di ajang Piala FA 2024-2025. Menghadapi tim Championship, Plymouth Argyle, di Home Park, Minggu (09/02/2025) malam WIB, The Reds kalah 0-1 dari gol penalti Ryan Hardie (53′).

Kekalahan mengejutkan yang dialami Liverpool di putaran keempat Piala FA, Minggu malam, sebagian disebabkan oleh subjektivitas pelatih Arne Slot. Kini, Slot mendapatkan pelajaran berat dalam sepak bola Inggris ketika Liverpool secara mengejutkan kalah 0-1 dari Plymouth Argyle di putaran keempat Piala FA.

Kendati hanya menghadapi tim dengan peringkat lebih rendah, pelatih asal Belanda itu masih tidak bisa mencegah The Kop kalah, terutama karena keputusan pemilihan pemain yang buruk. Setelah kemenangan meyakinkan 4-0 atas Tottenham di semifinal Carabao Cup, pelatih berusia 46 tahun itu dengan percaya diri memberikan kesempatan kepada pemain muda dan nama-nama yang jarang bermain.

Dia memutuskan untuk memberikan waktu istirahat kepada Mohamed Salah, Virgil van Dijk, Cody Gakpo, dan banyak pemain utama lainnya, sekaligus tidak memasukkan Wataru Endo dan Federico Chiesa dalam starting lineup. Strategi Arne Slot ini beranggapan bahwa tim cadangan masih cukup kuat untuk mengatasi lawan yang lebih lemah di segala aspek. Namun, kenyataan di lapangan membuktikan sebaliknya.

Liverpool tampil mengecewakan sepanjang 90 menit. Bahkan pemain berpengalaman seperti Chiesa dan Diogo Jota pun tidak bisa membuat perbedaan melawan pertahanan Plymouth yang disiplin. Kelemahan dalam serangan membuat Liverpool terjebak dan harus membayar harga dengan gol penentu kemenangan lawan.

Laga ini juga memperlihatkan masalah kedalaman skuad Liverpool. Di bangku cadangan, selain Darwin Nunez dan Curtis Jones, Arne Slot tidak memiliki banyak opsi yang dapat mengubah jalannya pertandingan. Pemain muda seperti Trent Kone-Doherty dan Isaac Mabaya tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam situasi tersebut.

Satu di antara kelemahan terbesar pelatih berusia 46 tahun itu adalah meremehkan ketidakpastian dalam sepak bola Inggris. Plymouth, meski berada di dasar klasemen Championship, bukanlah tim yang mudah untuk dikalahkan, apalagi di kandang mereka, Home Park.

Baca juga:  Rotary Club Gandeng Akuatik Indonesia Gelar 'Swimming Championship'

Mereka bermain dengan pertahanan yang disiplin, memanfaatkan sepenuhnya kesalahan-kesalahan Liverpool untuk mencetak gol penentu. Ini bukan pertama kalinya tim kecil memberikan kejutan di Piala FA, tetapi Arne Slot tetap melakukan kesalahan dengan meremehkan lawan.

Kekalahan yang sangat mengecewakan ini tidak hanya menggugurkan Liverpool dari Piala FA, tetapi juga menimbulkan pertanyaan mengenai manajemen pemain oleh Arne Slot.

Rotasi memang diperlukan untuk menjaga kebugaran dalam jangka panjang, tetapi menurunkan skuad yang sangat lemah melawan tim yang sangat membutuhkan kemenangan, adalah keputusan yang salah.

Liverpool masih bersaing di Premier League, Liga Champions, dan Carabao Cup. Jika Arne Slot tidak menyesuaikan taktik dan memilih pemain dengan lebih tepat, The Reds mungkin akan terus kesulitan di periode penting yang akan datang.
Kekalahan melawan Plymouth ini menjadi peringatan yang tepat waktu, mengingatkan bahwa tidak ada pertandingan yang mudah bagi Liverpool tanpa persiapan yang matang.
Liverpool masih unggul dari sisi kualitas dengan adanya Diogo Jota, Luis Diaz, Wataru Endo, Federico Chiesa, hingga Harvey Elliott. Terbukti, Liverpool punya 75 persen penguasaan bola dengan catatan 14 tendangan (empat tepat sasaran).
Namun, Liverpool tak menyelesaikan peluang mereka dengan efisien dan kiper tim tuan rumah, Conor Hazard, juga tampil gemilang. Alhasil, Liverpool urung bertahan di Piala FA menyisakan Premier League, Liga Champions, dan Piala Liga untuk diperjuangkan.
Menurut data dari Opta, untuk kali pertama Liverpool disingkirkan di Piala FA melawan tim dari divisi yang lebih rendah kala memuncaki klasemen. Terakhir terjadi pada 1984 kontra Brighton & Hove Albion.

Plymouth juga menjadi tim pertama dari luar Premier League yang mengeliminasi tim papan atas liga, sejak Wigan Athletic menyingkirkan Manchester City pada Februari 2018. Uniknya, Plymouth saat ini juga berada di dasar klasemen Championship.

Baca juga:  Tawaran Napoli Kedua Ditolak

Arne Slot menilai anak-anak asuhnya telah berupaya maksimal untuk membalikkan keadaan kontra Plymouth. Ia juga membela pilihan pemain yang turun di pertandingan tersebut. Slot mengakui terluka setelah kekalahan tersebut.

“Ini hari yang luar biasa bagi Plymouth. Mereka punya rencana permainan yang bagus dan mereka pantas mendapatkan semua pujian atas penampilan mereka hari ini. Kami tidak menjalani hari yang sangat bagus, dan hasil seperti ini adalah hasilnya,” ujarg Slot kepada ITV.

“Saya rasa saya tidak bisa mengatakan bahwa para pemain tidak bertarung, karena ini adalah pertarungan selama 100 menit. Kedua tim tidak benar-benar menciptakan banyak peluang dan pertandingan ditentukan oleh penalti yang diberikan dengan benar,” sambungnya.

“Namun dalam pertandingan seperti ini di mana kedua tim tidak mampu menemukan banyak peluang, semuanya bergantung pada pada satu momen dan momen itu adalah untuk mereka, dan seperti saya katakan, mereka pantas mendapatkannya karena mereka memainkan permainan yang sangat bagus,” cetus Slot.

“Saya pikir (para pemain di sini hari ini) mampu tampil lebih baik, tapi ini adalah gaya bermain yang cukup sulit untuk menciptakan peluang, itulah yang kita lihat hari ini,” ucapnya.

“Itu menyakitkan semua orang yang terlibat dengan Liverpool, penggemar, saya, para pemain, kami semua ingin berada di kompetisi ini tetapi jika Anda tersingkir di salah satu pertandingan pertama, itu adalah sebuah kemunduran,” ungkap Slot.

“Hari ini kami terus berjuang hingga akhir kedua. Mungkin satu-satunya peluang yang kami ciptakan ada di 10-15 menit terakhir, jadi itu bukan masalah etos kerja, tapi kami tidak bisa menemukan celah dan peluang,” pungkas pelatih asal Belanda tersebut. (bol/riz)

spot_img

TERKINI