JATENGPOS.CO.ID, MANCHESTER – Kevin De Bruyne menerima perpisahan yang penuh emosional di Stadion Etihad saat menjalani laga terakhirnya sebagai pemain Manchester City di kandang pada laga melawan Bournemouth yang berakhir 3-1 hari Rabu (21/05/2025) dini hari WIB.
Momen tersebut bahkan membuat Manajer Man City Pep Guardiola meneteskan air mata, yang menyebutnya sebagai hari yang menyedihkan.
Pemain berusia 33 tahun itu akan dikenang sebagai legenda Man City dan menyatakan bahwa ia akan selalu ada di sini setelah diumumkan bahwa sebuah patung akan dibangun untuk menghormatinya di luar stadion.
Sayangnya Kevin De Bruyne harus mengakhiri laga dengan cara yang agak mengecewakan. Pasalnya ia punya kesempatan untuk menutup kariernya dengan indah, namun gagal memanfaatkan peluang emas di babak pertama.
Kemudian ia harus digantikan di babak kedua setelah Mateo Kovacic mendapat kartu merah, akhir yang menyedihkan untuk karier yang begitu gemilang bersama Man City di Etihad Stadium.
De Bruyne berkata dalam pidato pasca-pertandingan: “Saya ingin bermain dengan kreativitas, saya ingin bermain dengan penuh gairah. Saya ingin menikmati sepak bola dan saya berharap semua orang menikmatinya.”
“Semua orang telah mendorong saya begitu keras di dalam dan di luar klub untuk menjadi versi terbaik dari diri saya, dan orang-orang di depan saya ini telah membuat saya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Merupakan kehormatan bisa bermain dengan mereka. Saya telah mendapatkan banyak teman seumur hidup,” tambahnya.
Hubungan selama satu dekade ini telah menghasilkan kesuksesan luar biasa bagi Man City, sementara sang pemain telah menorehkan namanya dalam sejarah klub dengan meraih 16 titel juara selama periode tersebut.
Begitu peluit akhir dibunyikan, tidak ada yang bisa merusak pesta perpisahan De Bruyne saat para pemain, staf, dan pendukung City memberikan penghormatan kepada maestro lini tengah mereka.
Guardiola berkata: “Semua orang melihat betapa eratnya hubungan orang-orang Man City dengan dia dan keluarganya, serta betapa besar cinta yang mereka miliki. Gelar memang menyenangkan dan semua yang telah ia raih, tapi ketika Anda pergi setelah 10 tahun dengan begitu banyak rasa hormat dan terima kasih, tidak ada yang lebih baik dari itu.”
“Saya bagian dari itu, klub akan mengambil keputusan, tapi ini adalah hari yang menyedihkan dan dia akan sangat dirindukan, tidak diragukan lagi,” sambung Guardiola.
Guardiola menambahkan: “Saat Kevin datang ke sini, saya yakin dia bukan fans Man City, saya tidak tahu dia mendukung siapa, tapi saya yakin sekarang dia adalah fans sejati dan akan selamanya begitu. Itu karena hubungan antara semua orang dan dirinya,” cetusnya.
Fans Man City membentangkan spanduk besar di tribune, dengan tulisan King Kev. Mereka memberikan penghormatan yang tinggi pada pemain asal Belgia itu. Sebab, dia telah memberikan banyak sejarah penting bagi Man City.
Di atas lapangan, Omar Marmoush tampil apik pada laga perpisahan De Bruyne. Pemain asal Mesir itu mencetak gol pembuka Man City pada menit ke-14. Setelah itu, Bernardo Silva dan Nico Gonzalez membantu Man City menang dengan skor 3-1.
Hasil ini menjaga asa Man City tetap berada di peringkat ke-3 dan bersaing untuk tiket Liga Champions. Lantas, seperti apa statistik yang mewarnai laga Man City vs Bournemouth?
Man City punya ambisi besar untuk memberi perpisahan berkesan pada Kevin De Bruyne. Mereka mengambil inisiatif permainan sejak awal. Penguasaan bola Man City mencapai 58 persen dan mereka mampu melepas 12 shots.
Di kubu Bournemouth, mereka berjuang sangat gigih. Penguasaan bola mereka tak buruk, begitu juga peluang yang didapat. Justin Kluivert dan kolega mampu melepas delapan shots. Bahkan, mereka bikin gol pada menit 90+6 sebagai tanda perlawanan.
Hal yang menarik, ada dua kartu merah pada duel Man City dan Bournemouth. Kartu merah pertama diterima Mateo Kovacic dan yang kedua didapat Lewis Cook. (bol/riz)











