Guru selayaknya paham dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai guru. Tidak hanya sebagai pendidik, guru juga sebagai motivator dan fasilitator bagi peserta didik. Peran ini turut ambil bagian penting penentu keberhasilan proses pembelajaran. Peran tersebut ditujukan agar kelas menjadi lebih hidup dan mendorong peserta didik untuk berkegiatan secara fisik maupun mental. Hal ini pula agar dapat menggeser paradigma teacher centred (berfokus pada peran guru) menjadi student centred (berfokus pada keaktifan peserta didik). Sebagai fasilitator guru memfasilitasi pembelajaran sehingga peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Wina Senjaya (2008) dalam bukunya berjudul Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan, menyebutkan, sebagai fasilitator, guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran. Wina menambahkan, guru dapat menerapkan model-model dan metode inovatif dalam pembelajaran. Saat ini penguasaan IT menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki guru. Guru perlu memahami hal-hal yang berhubungan dengan pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar yang cocok dan beragam dan tidak menjadikan dirinya sebagai satu-satunya sumber belajar.
Dengan segudang tugas guru yang diemban, membuat soal Penilaian Harian (PH) yang kreatif dan sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana guru membawa peserta didik di era perubahan, yang semula paper based-test menjadi less paper-test. Bagaimana guru menciptakan kondisi pekerjaan yang semakin efisien waktu dan tenaga. Mengingat karakter peserta didik sekarang yang cenderung ingin serba cepat dan praktis, mereka tentu menginginkan ketersediaan fasilitas yang tepat sesuai kebutuhan mereka.
Dengan menggunakan Microsoft Forms dari Office 365 akan sangat membantu meringankan tugas guru. Memperhatikan kondisi peserta didik yang sangat mendukung diberlakukannya tes online, maka pada PH 8 KD 3.8 peserta didik kelas XI IPS 1 SMA N 1 Sragen antusias mengikuti tes online dengan materi some phrases to indicate for example (frase-frase yang mengindikasikan contoh). Hal ini dikarenakan peserta didik sudah sangat familiar dengan smartphone mereka yang biasanya mereka pakai untuk hal-hal yang bersifat menyenangkan. Pun peserta didik menyadari kuota atau paket data internet yang biasanya untuk kepentingan pribadi, sewajarnya jika tidak lagi untuk fun, tetapi lebih pada hal-hal yang bermanfaat. Mereka semakin sadar dengan pemanfaatan teknologi untuk kepentingan pendidikan. Hal inipun mendewasakan pemikiran untuk berbagi bahwa apa yang dimiliki dapat digunakan untuk kemanfaatan yang seluas-luasnya.
Guru dapat melihat antusiasme peserta didik mengerjakan tes online dengan memberi formulir kritik dan saran usai diselenggarakannya PH. Dari masukan 36 peserta didik, sejumlah 34 peserta didik mengungkapkan tes online lebih menyenangkan daripada mengerjakan soal di lembar jawab. Mereka senang berpengalaman media internet digunakan untuk tes harian. Hanya 2 peserta didik yang mengungkapkan kendala yang dihadapi jika kuota internet tiba-tiba habis maka akan menyebabkan terganggunya tes online. Namun demikian, guru dapat mengantisipasi masalah ketersediaan jaringan internet dengan mengunakan wi-fi atau paket data teman/guru.
Mengingat tes online dapat meningkatkan antusiasme peserta didik dalam mengikuti PH, serta memotivasi penerapan teknologi untuk kepentingan pendidikan maka dapat disimpulkan bahwa untuk pemenuhan kebutuhan peserta didik, penerapan tes online bagi peserta didik mutlak diperlukan di era kekinian.
Novita Eka Warnasari, S.Pd.
Guru Bahasa Inggris SMA N 1 Sragen
