Optimalkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Merdeka mengajar merupakan paradigma Pendidikan yang perlu dipahami oleh setiap pendidik. Merdeka mengajar merupakan paradigma yang dikembangkan melalui pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dimana setiap peserta didik memiliki kebebasan memilih jalan untuk memperoleh pengetahuannya. Pemahaman tersebut menjadi pedoman dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sebagai pedoman untuk menerapkan konsep merdeka mengajar di dalam kelas. Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnta (Breaux dan Magee, 2010: Fox & Hoffman, 2011 : Tomlinson, 2017).

            Pembelajaran berdiferensiasi menjadi perlu diterapkan di dalam pembelajaran sehari hari sebagai upaya memenuhi kebutuhan setiap peserta didik. Peserta didik yang memiliki kemampuan beragam diberikan stimulasi yang beragam pula untuk mengkonstruksi pengetahuannya mengenai suatu konsep pembelajaran. Dalam hal ini pembelajaran diferensiasi penulis implementasikan di kelas VI SDN Polaman dengan jumlah siswa sebayak 25 siswa. Pada mulanya di awal semester ini guru melakukan assesmen diagnostik untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sebelum memasuki inti materi pembelajaran. Asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik (Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2020).

Baca juga:  E-Learning Tingkatkan Kualitas Pembelajaran

            Setelah guru melakukan asesmen diagnostik, selanjutnya guru merancang pembelajaran dengan disesuaikan hasil asesmen diagnostik tersebut. Guru mengelompokkan peserta didik yang memiliki hasil asesmen yang hampir sama untuk memudahkan guru dalam memberikan treatment kepada peserta didik. Materi pembelajaran yang akan diajarkan adalah tentang konsep operasi hitung bilangan bulat. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang konsep bilangan bulat secara umum. Kemudian peserta didik secara berkelompok diberi tugas tentang operasi hitung campuran. Setiap kelompok diberi tugas yang berbeda sesuai tingkat kemampuannya. Guru membimbing setiap kelompok dengan metode yang berbeda. Kelompok A dan B dijelaskan tentang konsep bilangan bulat menggunakan konsep “hitung Langkah” sebagai gambaran visual tentang bilangan bulat. Kelompok B dan C dibimbing menggunakan media papan operasi bilangan bulat sedangkan kelompok E dibimbing menggunakan garis bilangan. Pengelompokan ini dimaksudkan supaya peserta didik dapat memahami konsep bilangan bulat sesuai dengan tahapan kemampuan berpikirnya. Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok tersebut memahami konsep bilangan bulat dengan baik dengan cara memberikan tugas yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat. Guru memberikan banyak umpan balik pada proses pembelajaran sebagai bentuk penilaian proses agar setiap peserta didik dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan dan dapat segera tahu cara memperbaikinya.

Baca juga:  Laboratorium Virtual Pelengkap Sarana Prasarana Sekolah

            Penilaian akhir pada pembelajaran diferensiasi ini dilakukan dengan melihat kriteria yang telah ditentukan oleh guru sebelumnya. Seperti yang dijelaskan oleh Tomlinson (2013) menjelaskan prinsip penilaian pada pembelajaran berdiferensiasi adalah penilaian berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan oleh guru, bukan penilaian berdasarkan norma. Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru didapatkan hasil bahwa 20 dari 25 siswa mendapat nilai diatas KKM dengan kriteria baik di semua aspek. Sedangkan dari hasil refleksi yang dilakukan guru, sebanyak 23 dari 25 siswa menyebutkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dirasakan lebih nyaman daripada pembelajaran yang biasanya.


 

Surono,S.Pd.SD

Guru SD Negeri Polaman

Kecamatan Mijen Kota Semarang