JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kabupaten Wonogiri memiliki 25 kecamatan, 43 kelurahan, dan 251 desa. Wilayah yang cukup luas dengan keberagaman potensi daerahnya. Kota dengan keadaan alamnya sebagian besar terdiri dari pegunungan yang berbatu gamping, terutama di bagian selatan, termasuk jajaran Pegunungan Seribu yang merupakan mata air dari Bengawan Solo yang, dengan keadaan geofrafis wilayah Wonogiri pasti akan mempengaruhi kontur permukaan jalan dan juga pengendara sepeda motor yang melewati wilayah tersebut.
Kontur jalan yang menanjak, berkelok kelok mengharuskan pengendara sepeda motor harus menguasai skill lebih untuk berkendara dijalan tersebut. Bapak Fitria Dwi Purnomo, S.ST Selaku Lurah Gemawang, Ngadirojo, Wonogiri mempunyai gagasan untuk memberikan pelatihan berkendara untuk warga yang berada diwilayahnya. Bekerja sama dengan Astra Motor Jawa Tengah mengadakan pelatihan keselamatan berkendara pada tanggal 29 November 2023 berlokasi di kantor kelurahan Gemawang.
Alfian Dian Pradana selaku Safety Riding Instruktor Astra Motor Jawa Tengah menyampaikan pentingnya utnuk tetap fokus dalam berkendara, melihat potensi bahaya yang mungkin terjadi, diamping itu juga menjelaskan bagaimana saat melakukan manufer ditikungan yang dilengkapi dengan marka lurus di daerah tanjakan, berkaitan dengan kontur jalan didaerah tersebut yang banyak tanjakan dan lebar jalan yang sempit.
Praktek pengereman menjadi menu wajib yang harus dilatih oleh peserta, dengan harapan agar bisa memahami penggunaan rem yang benar terutama pengereman hingga berhenti atau 0 km/jam, yaitu dengan menggunakan kedua rem secara bersamaan dan kuat rem depan, karena rem depan lebih optimal untuk mengurangi laju kendaraan, untuk prosentase pengereman antara rem depan dan rem belakang adalah 60% rem depan 40% rem belakang. Sekaligus tips aman untuk pengguna matik dalam menghadapi turunan maupun tanjakan panjang.
Bapak Fitria Dwi Purnomo, S.ST Selaku Lurah Gemawang, Ngadirojo, Wonogiri menghimbau “warga yang mengikuti training ini, bisa mengambil ilmunya dan bisa membagikan ilmu yang bermanfaat ini kepada lingkungan serumah dan warga lain dalam kampungnya, sehingga potensi kecelakaan bisa dihindari dan diminimalisir”, sehingga produktifitas warga tetap terjaga dan tetap sejahtera”.(*)