25.9 C
Semarang
Kamis, 13 November 2025

Penyebab Mogok dan Batas Aman Saat Skutik Melawan Banjir



JATENGPOS.CO.ID,   SEMARANG —– Skuter matik memiliki keunggulan karena posisi mesinnya terletak ditengah sehingga saat menerjang banjir tidak langsung berhadapan dengan air. Lantas mengapa matik Anda bisa mogok setelah menerjang air dan bagaimana cara menghadapinya dengan aman. Mogoknya mesin motor matik setelah melewati genangan air atau banjir disebabkan oleh beberapa faktor utama yang berkaitan erat dengan desain mesin dan komponen kelistrikan.

Masuknya Air ke Ruang Bakar (Water Hammer). Ini adalah masalah paling serius. Air dapat masuk ke ruang bakar melalui saluran udara (air intake) yang pada motor matik umumnya diposisikan cukup rendah. Jika ketinggian air melebihi posisi masuk saluran udara, maka air akan terisap ke dalam mesin. Tentu bahan bakar tercampur air tidak bisa terbakar. Yang kedua karena air tidak bisa dimampatkan (non-kompresibel) seperti campuran udara-bahan bakar, saat piston bergerak ke atas untuk kompresi, air akan memberikan tekanan balik yang luar biasa pada piston, setang piston, dan kruk as. Ini dikenal sebagai ‘Water Hammer’ (palu air)  menyebabkan setang piston bengkok atau bahkan blok mesin retak. Kerusakan ini bersifat fatal dan membutuhkan biaya perbaikan yang besar.

Baca juga:  Semangat Ganda 5 Pebalap Binaan Astra Honda di Asia Talent Cup Mandalika

Korsleting. Motor matik modern mengandalkan banyak sensor dan komponen kelistrikan, termasuk ECU (Engine Control Unit) pada motor injeksi. Air adalah konduktor listrik yang buruk. Jika air membasahi soket-soket kabel, koil pengapian, busi, atau ECU, dapat terjadi korsleting yang mengganggu sistem pengapian atau injeksi bahan bakar. Dampaknya mesin motor akan langsung mati, susah dihidupkan, atau mengalami ngadat (brebet) karena sistem pembakaran tidak bekerja optimal.

Tips Bertahan dan Tahan Banjir dengan Motor Matik

  1. Kenali Batas Ketinggian Air, Motor matik TIDAK MAMPU menahan banjir yang ketinggian airnya telah mencapai dibawah lubang ujung knalpot. Paling krusial, posisi saringan udara (air intake) bagian bawah tidak disentuh permukaan air. Posisi ini setara setinggi betis atau dibawah lutut orang dewasa.
  2. Teknik Menerjang yang Benar. Jika genangan masih dalam batas aman (di bawah saringan udara). Jaga Kecepatan rendah dan stabil, gunakan kecepatan yang sangat rendah (sekitar 5-10 km/jam) dan hindari mengubah putaran gas secara mendadak. Putaran gas yang stabil mencegah knalpot kemasukan air (tekanan gas yang stabil akan mendorong air keluar jika air mendesak masuk). Pilih Gigi Rendah (Bagi motor manual): Motor matik cukup jaga putaran mesin yang stabil. Berjalan di Tengah Genangan, bagian tengah jalan biasanya lebih tinggi daripada pinggir jalan, meskipun ini tidak selalu benar. Selalu periksa kondisi lalu lintas dan genangan air dengan seksama.
Baca juga:  Pertamax Turbo Dongkrak Performa Pembalap Grasstrack dan Motorcross

Tindakan Setelah Melewati Banjir, jangan langsung matikan mesin. Biarkan mesin menyala beberapa saat di tempat yang kering. Hal ini membantu mengeringkan sisa-sisa air di beberapa komponen panas seperti knalpot. Jika curiga air masuk ke area CVT, oli mesin, atau oli transmisi (gardan), segera bawa motor ke bengkel untuk kuras oli dan cek CVT. Air yang mencemari oli dan bearing akan mengurangi kemampuannya dan menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang.

“Menghadapi banjir, prinsip utama kita adalah mencegah Lebih Baik Daripada Memperbaiki. Motor matik tidak didesain sebagai perahu. Batas amannya sangat jelas. Jika air sudah mendekati saringan udara, itu adalah zona merah.”, jelas Oke Desiyanto Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng.



TERKINI


Rekomendasi

...

Nasmoco Hadirkan 5 Varian Toyota Gazoo Racing

Nirankara 3.0 dan Wirasena 3.0 Siap Berlomba...

Cari Aman Sebelum Cari Pahala

Janggal bila Ditinggalkan, Budaya #Cari_Aman