JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Sepeda motor Honda, dengan reputasinya akan efisiensi dan durabilitas adalah pilihan populer bagi pengendara di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah (Jateng) yang terkenal dengan kontur jalan berbukit dan tanjakan curamnya. Performa mesin yang prima mutlak diperlukan, terutama saat melibas tanjakan menantang seperti di sekitar daerah Bandungan, Kopeng, Temanggung, Wonosobo, atau jalur menuju Bromo via Tumpang.
Salah satu komponen kecil namun vital yang sering terlupakan adalah busi (spark plug). Busi yang mulai aus atau rusak dapat menyebabkan masalah serius pada performa, terutama gejala khas yang sering disebut ‘brebet’ atau kehilangan tenaga saat mesin bekerja keras. Ini sangat berbahaya jika terjadi saat Anda sedang menanjak curam.
Kenali tanda – tanda spesifik yang harus dikenali oleh para pemilik motor, bahwa busi motor sudah waktunya diganti.
- Performa Mesin Menurun dan Gejala ‘Brebet’ (Misfiring)
Ini adalah tanda paling jelas dan paling terasa, terutama saat motor dihadapkan pada beban berat seperti membawa penumpang atau menanjak. Saat melewati tanjakan panjang atau curam, motor terasa ‘ngeden’ dan laju tidak mulus, seolah ada jeda pembakaran. Gejala ini, yang dikenal sebagai ‘brebet’ atau percik api busi tidak tepat (misfiring), menunjukkan busi sudah lemah dan gagal menghasilkan percikan api optimal pada waktu yang tepat. Respon gas terasa lebih lambat dan motor tidak secepat biasanya mencapai kecepatan tertentu.
- Motor menjadi Sulit Dinyalakan (Start)
Butuh menekan tombol starter lebih lama dari biasanya atau harus mengulanginya beberapa kali, ini bisa jadi indikasi busi sudah lemah. Busi yang kotor atau celah elektrodanya melebar membutuhkan tegangan listrik yang lebih tinggi untuk memantik api.
- Konsumsi Bahan Bakar Boros (Fuel Inefficient)
Busi yang buruk menyebabkan pembakaran bensin di ruang bakar tidak sempurna. Akibatnya, sebagian bahan bakar terbuang sia-sia melalui knalpot tanpa menghasilkan tenaga. Kita akan menyadari motor akan lebih cepat kehabisan bensin meski jarak tempuh sama.
Pemeriksaan visual bisa langsung dikenali bahwa busi bisa segera diganti. Busi normal akan memiliki ujung isolator berwarna merah bata atau cokelat muda. Jika ujung busi Kehitaman Kering atau Hitam atau elektroda menipis maka busi wajib diganti. Meskipun busi motor modern dirancang untuk tahan lama, ada patokan umum untuk motor harian, yaitu ganti setiap 6.000 hingga 8.000 kilometer. Busi Iridium/Platinum bertahan lebih lama, umumnya antara 15.000 hingga 20.000 kilometer, namun tetap harus diperiksa secara berkala, terutama sebelum perjalanan jauh.
“Jangan tunda penggantian busi hanya karena harganya yang relatif murah. Anggap ini sebagai investasi kecil untuk performa optimal, efisiensi bahan bakar, dan yang terpenting keselamatan kita dan orang lain di jalan. Selalu gunakan busi sesuai spesifikasi pabrikan atau yang direkomendasikan untuk jenis motor Honda yang kita miliki.”, tutup Oke Desiyanto Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng.








